Kembalikan Ayahku!



Sesekali kuarahkan pandangan ini di ujung jalan
Menanti langkah kaki yang kuharap akan datang tuk menghampiri
Ku bingkai lentera rindu dengan do'a yang kulantunkan hanya tuk sosok di pinggir jalan itu
Kabut tlah menghalangi pandanganku
Tak mampu kumengenali siapa sosok perkasa yang berdiri tepat di depan wajahku
Bukan,
Dia bukan orang yang kunanti selama ini
Mengapa tak ada gurat kerinduan yang kuharap akan menghiasi wajah tuahnya?
Siapa dia?
Ikatan batin seorang ayah tak kurasakan pada sosok yang tengah berdiri di hadapanku
Dimana sosok yang selalu kunantikan?
Dia bukan seseorang yang kehadirannya kurindu
Mengapa mataku perih saat melihat wajah itu?
Dimana ayahku!
Dimana Dia!
Kembalikan Ayahku!
Jangan biarkan penantianku selama ini adalah semu
Jangan hadiahkan kepalsuan narasi tentang latar belakangnya
Jangan berikan aku kenyataan manis yang pada dasarnya pahit
Dimana ayahku!
Dimana sosok yang selalu kurindu itu?
Kembalikan ayahku!


= = RN= =

Muslimahku


Ia tidak harus berbalut sutera untuk terlihat menawan ketika busana panjang tanpa gantungan hiasan
mampu menembus kabut pesona zaman
Ia tidak harus mendongakkan kepala untuk menyirat kehormatan ketika ketundukan hati dan pandangan
menempatkan diri pada kemuliaan
Ia tidak harus berhiaskan intan berlian untuk meraih keanggunan ketika cahaya kesabaran akan meluruhkan kelembutan
Dan butiran tasbih mulai menghitung nilai kesantunan
Titian menuju ridha-Mu memang tidak dihiasi mawar, melati dan sedap malam
Sekali saja masih tercium harumnya
Karena mungkin masih ada terjaga
perilaku dan lisannya
Perjalanan ke sana sungguh panjang dan meletihkan Hanya mendung dan pelangi, hanya gelap dan terang
saling berganti menemani harinya
Illahi, tanpa keridhoan itu bisakah sedekah, sholat dan sujudnya
mengantar diri ke ujung pengembaraan pada-Mu...


== RN==





Copyright © / CATATAN ANA SANTRI

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger