Tipikal Pencari Ilmu


قَالَ حُجَّةُ الْإِسْلَامِ : النَّاسُ فِي طَلَبِ الْعِلْمِ ثَلَاثَةٌ رَجُلٌ طَلَبَهُ لِيَتَّخِذَهُ زَادًا إِلَى الْمَعَادِ لَمْ يَقْصِدْ إِلَّا وَجْهَ اللهِ فَهَذَا مِنَ الْفَائِزِيْنَ وَرَجُلٌ طَلَبَهُ لِيَسْتَعِيْنَ بِهِ عَلَى حَيَاتِهِ الْعَاجِلَةَ وَيَنَالَ بِهِ الْجَاهَ وَالْمَالَ فَهَذَا مِنَ الْمُخَاطَرِيْنَ وَرَجُلٌ اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِ الشَّيْطَانُ فَاتَّخَذَ عِلْمَهُ ذَرِيْعَةً إِلَى التَّكَاثُرِ بِالْمَالِ وَالتَّفَاخُرِ بِالْجَاهِ وَالتَّعَزُّزِ بِكَثْرَةِ الْأَتْبَاعِ فَهَذَا مِنَ الْهَالِكِيْنَ الْمَغْرُوْرِيْنَ (فيض القدير - ج 6 / ص 67)

“Hujjatul Islam al-Ghazali berkata: Ada 3 macam manusia dalam mencari ilmu. (1) Seorang yang mencari ilmu agar menjadi bekal menuju akhirat, tidak memiliki tujuan kecuali ridla Allah. Ini adalah orang yang beruntung. (2) Seorang yang mencari ilmu agar mendapat nikmat di kehidupan dunia, meraih jabatan dan harta. Ini adalah orang yang dikhawatirkan. (3) Seorang yang dikuasai oleh syetan, maka ia menjadikan ilmunya sebagai sarana memperbanyak harta, sombong dengan jabatannya, merasa gagah dengan memiliki banyak pengikut. Ini adalah orang yang binasa nan tertipu dengan duniawi” (Faidl al-Qadir, ikhtishar, 6/67)

Copyright © / CATATAN ANA SANTRI

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger