http://kisahbest.my/
Kabar terbaru | Keajaiban | Kisah Mengasankan | DLL
♥•Senyum yang tulus mampu membuka jendela hati kita..
♥•Seluas senyum yang tulus tanpa bermaksud menggoda sungguh penuh makna..
♥•Senyum tak perlu mengeluarkan banyak tenaga namun besar pengaruhnya..
♥•Senyum itu murah namun tak ternilai dengan rupiah..
♥•Senyum itu mudah namun nampak begitu indah..
♥•Senyum adalah ibadah termudah, namun berpahala setara dengan sedekah..
♥•Tersenyumlah agar segalanya nampak indah walau hidup ini tak begitu mudah..
♥•Tersenyumlah dengan tulus walau perjalanan hidup ini tak selalu mulus..
♥•Tersenyumlah namun jangan disalahgunakan agar bernilai kebaikan..
Dahulunya juga kita
Ragu dengan Dunia ini..
:: Sebuah Percakapan
Antar Bayi Kembar Di
Rahim Ibu ::
PERCAKAPAN antar bayi
kembar dalam rahim ibu
ini hanyalah sebuah
rekaan belaka. Namun
memberikan pelajaran
yang luar biasa akan
peran seorang ibu.
Peran ibu yang memberikan
energi luar biasa ke
dalam rahimnya. Entah
itu asupan makanan,
menularkan emosi
negatif atau positif,
juga bayi bisa ikut
mendengarkan apa yang
tengah kita baca.
Semoga setiap ibu tidak
melewatkan kesempatan emas
memberikan yang
terbaik di awal
kehidupan sang bayi.
Bayi 1: Apakah kau
percaya akan kehidupan
setelah kelahiran?
Bayi 2: Tentu saja.
Kehidupan setelah
kelahiran itu sangat
jelas. Kita di sini sedang
mempersiapkan diri
menjadi lebih kuat dan
bersiap-siap untuk
apapun menanti kita
berikutnya.
Bayi 1: Ini tidak masuk
akal. Tidak ada
kehidupan setelah lahir!
Apa yang akan hidup di
luar rahim?
Bayi 2: Wah, ada banyak
cerita tentang hal itu.
Aku pernah mendengar
ada cahaya di sana,
perasaan intens dan
mendalam, kesenangan
dengan emosi yang
mendalam, ribuan hal
lainnya. Sebagai contoh,
aku pernah mendengar
bahwa kita akan makan
dengan mulut kita.
Bayi 1: Itu konyol. Kita
memiliki tali pusar dan
itu caranya kita makan.
Semua orang tahu
bahwa kita tidak
menggunakan mulut
kita untuk makan!
Semua
yang kaudengar adalah
cerita yang datang dari
orang-orang naif. Hidup
berakhir saat lahir. Titik.
Itulah cara itu dan kita
harus menerimanya.
Bayi 2: Baiklah, tapi
izinkan aku untuk
berpikir secara berbeda.
Aku tidak tahu
kehidupan setelah
kelahiran tampak
seperti apa, dan aku
juga tidak bisa
membuktikan apa-apa
kepadamu. Tapi aku
ingin percaya, bahwa di
dunia berikutnya, kita
bisa melihat ibu kita dan
bahwa ia akan
mengurus kita.
Bayi 1: ‘Ibu’? Berarti kau
percaya pada ‘Ibu’? Oh!
Jadi di mana dia?
Bayi 2: Di mana-mana,
kau tidak melihatnya?
Dia di mana-mana, di
sekitar kita. Kita adalah
bagian dari dirinya dan
berkatnya lah kita hidup
sekarang. Tanpa dia,
kita tidak akan berada di sini.
Bayi 1: Ini konyol! Aku
belum pernah melihat
seorang ibu sehingga
jelas dia itu tidak ada!
Bayi 2: Aku tidak setuju,
itulah caramu melihat
hal-hal di sekitar kita.
Ketika kondisi tenang,
kita bisa mendengar dia
bernyanyi, ketika dia
tilawah Quran, ketika
dia berbicara dengan
kita dengan hatinya. Kita bisa merasakan dia
memeluk dunia kita. Aku yakin bahwa hidup kita baru akan dimulai
setelah kita lahir.
Semoga Bermanfaat
Ketika perang teluk berlangsung, aku sedang berada di Mesir dan
sebelum perang meletus, aku sudah terbiasa menguburkan mayat di Kuwait
yang aku ketahui dari masyarakat setempat. Salah seorang familiku
menghubungiku meminta agar menguburkan ibu mereka yang meninggal.
Kami buka lubang masuknya dan kami turunkan dari pundak kami. Namun tiba-tiba jenazahnya terlepas
dan terjatuh ke dalam dan tidak sempat kami tangkap kembali hingga aku
mendengar dari gemeretak tulangnya yang patah ketika jenazah itu jatuh.
Aku melihat ke dalam ternyata kain kafannya sedikit terbuka sehingga
terlihat auratnya. Aku segera melompat ke jenazah dan menutup aurat
tersebut.
Lalu dengan susah payah aku menyeretnya ke arah
kiblat dan aku buka kafan di bagian mukanya. Aku melihat pemandangan
yang aneh. Matanya terbe-lalak dan berwarna hitam. Aku menjadi takut dan
segera memanjat ke atas dengan tidak menoleh ke belakang lagi.
Setelah sampai di apartemen, aku menghubungi salah seorang anak
perempuan jenazah. Ia bersumpah agar aku menceritakan apa yang terjadi
saat memasukkan jenazah ke dalam kuburan. Aku berusaha untuk mengelak,
namun ia terus mendesakku hingga akhirnya terpaksa harus
memberitahukannya. Ia berkata, Ya Syaikh (panggilan yang sering
diucapkan kepada seorang ustadz-red), ketika anda melihat kami bergegas
keluar dikarenakan kami melihat wajah ibu kami menghitam, karena ibu
kami tidak pernah sekalipun melaksanakan shalat dan meninggal dalam
keadaan berdandan.
Kisah nyata ini menegaskan bahwa Allah SWT
menghendaki agar sebagian hamba-Nya melihat bekas Su-ul khatimah
hamba-Nya yang durhaka agar menjadi pelajaran bagi yang masih hidup.
Sesungguhnya yang demikian itu merupakan pelajaran bagi orang-orang yang
berakal.
Ketika perang teluk berlangsung, aku sedang berada di Mesir dan
sebelum perang meletus, aku sudah terbiasa menguburkan mayat di Kuwait
yang aku ketahui dari masyarakat setempat. Salah seorang familiku
menghubungiku meminta agar menguburkan ibu mereka yang meninggal.
Kami buka lubang masuknya dan kami turunkan dari pundak kami. Namun tiba-tiba jenazahnya terlepas
dan terjatuh ke dalam dan tidak sempat kami tangkap kembali hingga aku
mendengar dari gemeretak tulangnya yang patah ketika jenazah itu jatuh.
Aku melihat ke dalam ternyata kain kafannya sedikit terbuka sehingga
terlihat auratnya. Aku segera melompat ke jenazah dan menutup aurat
tersebut.
Lalu dengan susah payah aku menyeretnya ke arah
kiblat dan aku buka kafan di bagian mukanya. Aku melihat pemandangan
yang aneh. Matanya terbe-lalak dan berwarna hitam. Aku menjadi takut dan
segera memanjat ke atas dengan tidak menoleh ke belakang lagi.
Setelah sampai di apartemen, aku menghubungi salah seorang anak
perempuan jenazah. Ia bersumpah agar aku menceritakan apa yang terjadi
saat memasukkan jenazah ke dalam kuburan. Aku berusaha untuk mengelak,
namun ia terus mendesakku hingga akhirnya terpaksa harus
memberitahukannya. Ia berkata, Ya Syaikh (panggilan yang sering
diucapkan kepada seorang ustadz-red), ketika anda melihat kami bergegas
keluar dikarenakan kami melihat wajah ibu kami menghitam, karena ibu
kami tidak pernah sekalipun melaksanakan shalat dan meninggal dalam
keadaan berdandan.
Kisah nyata ini menegaskan bahwa Allah SWT
menghendaki agar sebagian hamba-Nya melihat bekas Su-ul khatimah
hamba-Nya yang durhaka agar menjadi pelajaran bagi yang masih hidup.
Sesungguhnya yang demikian itu merupakan pelajaran bagi orang-orang yang
berakal.
Ketika perang teluk berlangsung, aku sedang berada di Mesir dan
sebelum perang meletus, aku sudah terbiasa menguburkan mayat di Kuwait
yang aku ketahui dari masyarakat setempat. Salah seorang familiku
menghubungiku meminta agar menguburkan ibu mereka yang meninggal.
Kami buka lubang masuknya dan kami turunkan dari pundak kami. Namun tiba-tiba jenazahnya terlepas
dan terjatuh ke dalam dan tidak sempat kami tangkap kembali hingga aku
mendengar dari gemeretak tulangnya yang patah ketika jenazah itu jatuh.
Aku melihat ke dalam ternyata kain kafannya sedikit terbuka sehingga
terlihat auratnya. Aku segera melompat ke jenazah dan menutup aurat
tersebut.
Lalu dengan susah payah aku menyeretnya ke arah
kiblat dan aku buka kafan di bagian mukanya. Aku melihat pemandangan
yang aneh. Matanya terbe-lalak dan berwarna hitam. Aku menjadi takut dan
segera memanjat ke atas dengan tidak menoleh ke belakang lagi.
Setelah sampai di apartemen, aku menghubungi salah seorang anak
perempuan jenazah. Ia bersumpah agar aku menceritakan apa yang terjadi
saat memasukkan jenazah ke dalam kuburan. Aku berusaha untuk mengelak,
namun ia terus mendesakku hingga akhirnya terpaksa harus
memberitahukannya. Ia berkata, Ya Syaikh (panggilan yang sering
diucapkan kepada seorang ustadz-red), ketika anda melihat kami bergegas
keluar dikarenakan kami melihat wajah ibu kami menghitam, karena ibu
kami tidak pernah sekalipun melaksanakan shalat dan meninggal dalam
keadaan berdandan.
Kisah nyata ini menegaskan bahwa Allah SWT
menghendaki agar sebagian hamba-Nya melihat bekas Su-ul khatimah
hamba-Nya yang durhaka agar menjadi pelajaran bagi yang masih hidup.
Sesungguhnya yang demikian itu merupakan pelajaran bagi orang-orang yang
berakal.
Seorang dokter sedang menangis tersedu-sedu didepan sebuah makam yang
tanahnya masih merah. Uniknya dipusara makam terletak batu nisan
berbentuk "HATI".
Ustadz : "Sudah, ikhlaskan saja, jangan menangis..."
Doketr : "Ustadz, gimana saya tidak sedih. Bagaimana kalau saya yang mati?"
Ustadz : "Semua orang pasti mati, Dok!"
Dokter : "Begini lho, Ustadz, yang mati ini teman saya.Kami para
kumpulan Dokter Spesialis sudah sepakat,siapa saja diantara kami yang
mati maka akan dibuatkan batu nisan dengan gambar sesuai bidang
spesialis yang kami tekuni."
Ustadz : "Ooo... teman dokter yang mati ini apa spesialisnya?"
Dokter : "Dia spesialis HATI. Makanya batu nisan dia berbentuk hati."
Ustadz : "Lalu apa yang membuat anda begitu khawatir?"
Dokter : "Lahh, kalau saya mati, gak bisa ngebayangin batu nisan yang akan dibuat untuk saya..."
Ustadz : "Emang dokter spesialis apa?"
Dokter : "Saya kan Dokter spesialis KELAMIN, Pak Ustadz !!"
Ustadz : "Astaghfirullahhaladzim..." (sambil mikir) "tenang dok, entar dipakein celana dalam..."
wkwkwkwkwkkkk...........
Umur 5 tahun : Aku sayang ibu..
Umur 12 Tahun : Ibu ketinggalan jaman..
Umur 15 Tahun : Aku sudah besar Ibu..
Umur 17 Tahun : Aku membenci Ibu !!
Umur
20 Tahun : Aku tidak butuh saran mu Ibu..
Umur 25 Tahun : Mungkin Ibu bisa membantu..
Umur 35 Tahun : Aku ingin menemui Ibu..
Umur 50 Tahun : Aku harap Ibu masih berada disini
;-( Sayangi Ibumu,
Cinta laksana bahasa kalbu yang selalu setia menyapa, meski terkadang bahasa itu salah menafsirkannya...
Cinta ibarat bangunan yang menjulang tinggi diwarnai dengan sejuta
... imajinasi, tapi kemudian roboh rata dengan tanah ketika dia merasa
tersakiti...
Cinta laksana musafir yang kehausan dan kelaparan...bergerak mencari
tempat melepas dahaga dan lapar meski terkadang langkah cinta itu
sungguh menyesatkan...
Tapi jika cinta datang karena-Nya maka hanya dengan satu ikatan suci pernikahan lah cinta yang sesungguhnya telah menyapa...
Cinta yang sebenarnya adalah bukan bagaimana AKU memandangmu atau bagaimana KAU memandangku dengan tatapan mesra...tapi...
Cinta yang sebenarnya adalah bagaimana KITA...KAU dan AKU memandang
satu arah bahwa cinta itu adalah perwujudan taqwa KITA...KAU dan AKU
dalam menggapai tujuan cinta yang setia dalam ibadah kepada-Nya...
Karena hanya dengan kesucian cinta dalam pernikahan lah yang akan
menjadikan KITA...KAU dan AKU halal dalam bergandengan tangan menuju
keridhoan-Nya...
Karena kesucian cinta yang berdasar iman kepada-Nya, tak akan pernah melirik kepada para pendusta agama-Nya...
Karena kemuliaan cinta yang berdasar taqwa kepada-Nya, tak akan pernah
menoleh kepada para penzina yang mengotori dunia-Nya dg dosa...
Karena keindahan cinta yang berdasar kepada indah surga-Nya, tak akan
pernah berpaling kepada para pemabuk yang durhaka kepada
nikmat-nikmat-Nya...
Indah cinta itu hanya akan menjadi milik kita...KAU dan AKU...yang telah dihalalkan dalam ikatan suci-Nya...
Kau yang akan menjadi pertama dan terakhir menyentuh pipiku dengan kedua tanganmu setelah kau basuh dengan suci air wudhu-Nya...
Kau yang akan menjadi pertama dan terakhir meraih tanganku untuk berdiri menunaikan shalat kepada-Nya...
Kau yang akan menjadi pertama dan terakhir menuntun bibirku membaca indah ayat-ayat-Nya...
Kau yang akan menjadi pertama dan terakhir menemaniku dalam buka dan sahur shaum kepada-Nya...
Kau yang akan menjadi pertama dan terakhir yang akan selalu
mengingatkan ku kepada-Nya...Dzat yang telah menyatukan kembali tulang
rusukmu yang menjadikan ku ada disampingmu...
Indah Cinta-Nya yang akan membawa KITA, KAU dan AKU bertemu dalam
birunya rindu...menyatukan kembali tulang rusukmu yang kau pinjamkan
kepadaku...
^_^subhanallah^_^
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...
Wanita solehah ialah wanita penghibur suami. Merekalah sebenarnya
WANITA PENGHIBUR dan isteri yang paling pandai melayani suaminya, dengan
mempersembahkan segala kemesraan, kemanjaan dan cinta yang sebenarnya.
Sehingga hati suami selalu merindukannya dan tidak mau berpisah
dengannya walaupun sekejap.
Namun bagaimana untuk menjadikannya
kenyataan? Apa yang perlu dilakukan oleh isteri? Mudah saja! Satu
daripadanya ialah dengan mengukir SENYUMAN.
GINCU yang paling indah bagi isteri ialah SENYUMANNYA yang MANIS menghiasi bibir.
Celak yang paling indah menghiasi sepasang matanya ialah pandangan yang MESRA dan LEMBUT.
PAKAIAN paling cantik yang dipakainya ialah KELEMBUTAN dan KEHALUSANNYA.
Dan WEWANGIAN paling harum yang dikenakanya ialah KEBERSIHANNYA.
Alangkah baiknya jika sang isteri menggunakan senyumannya yang manis,
pandangan yang mesra dan lembut serta wajahnya yang berseri-seri
terutama sekali ketika mengiringi kepergian suami tersayang ke muka
pintu, apabila suami hendak keluar rumah dan apabila menyambut
kepulangannya.
Rasulullah SAW pernah memberitahu Sayidina Umar
.R.A yakni tentang HARTA yang PALING BAIK di dunia ini ialah ISTERI yang
SHOLEHAH dan satu daripada CIRI isteri yang solehah kata Rasulullah SAW
ialah yang MENGGEMBIRAKAN suaminya apabila suami MELIHAT ke arahnya.
Apabila suami hanya memandang wajah isterinya yang menghantar dan
menyambutnya di muka pintu dengan senyuman manis, wajah yang dihiasi
cantik untuk suaminya (tidak comot), rasa lapang hati dan gembira tidak
terkata. Hilang segala rasa letih, lapar, dahaga dan tekanan perasaan.
Semuanya hilang disebabkan mujarabnya SENYUMAN isteri yang diiringi
KATA-KATA yang LEMBUT dan MANJA menusuk kalbu. Ini yang menyebabkan hati
suami tertawan dan segera pulang ke rumah, bukan karena takut isteri
yang ‘Queen Control’ sehingga suami akan pergi kerja pun harus membawa
jam beker sebab takut terlewat pulang kena marah dengan isteri. Isteri
begini tak masuk booklah..!
Coba kita bayangkan ketika hendak
menaiki dan turun dan kapal terbang. Ada beberapa pramugari yang
ditugaskan untuk menyambut kita di muka pintu, dengan senyuman yang
manis mengucapkan selamat datang, selamat pagi, terima kasih dan
sebagainya. Kita berasa sungguh BAHAGIA apabila disambut dan dilayan
sedemikian rupa. Apatah insan yang bergelar suami yang mendapat layanan
yang paling istimewa dari isterinya yang tercinta. Hati suami akan
gembira tidak terperi.
Mari kita betapa pentingnya untuk isteri
mengiringi kepergian suami ke muka pintu apabila suami hendak keluar
rumah dan menyambut kepulangannya dengan senyuman:
1) Sebagai
SEMANGAT dan MOTIVASI kepada suami yang keluar mencari nafkah dan berasa
letih apabila selesai bekerja. Kajian mengatakan : “suami yang mendapat
belaian dan perhatian daripada isterinya akan cemerlang di tempat
kerjanya dan di tengah masyarakat.”
2) MERAPATKAN hubungan antara suami isteri dan menerbitkan rasa RINDU ingin segera bertemu.
3) Suami merasakan dirinya DIHARGAI dan DISAYANGI.
4) Timbul perasaan SALING MEMPERCAYAIi anatara satu sama lain.
5) Turunnya RAHAMAT dan KEBERKAHAN dari Allah SWT, sebagaimana sabda
Rasulullah SAW “Sesungguhnya apabila seorang suami menatap isterinya dan
isterinya membalas pandang (dengan penuh rasa cinta-kasih) maka Allah
SWT menatap mereka dengan pandangan kasih mesra. Jika suami membelai
tangan isterinya maka dosa mereka jatuh berguguran di celahan jari-jari
tangan mereka”. (Riwayat Maisarah bin Ali daripada Abu Said Al-Khudri)
6) Senyuman adalah rahsia AWET MUDA. Kajian mengatakan apabila
seseorang itu senyum, dia menggunakan 14 otot di mukanya dan ini adalah
rahasia awet muda. Manakala apabila seseorang itu bermasam muka, dia
telah menggunakan 72 otot di mukanya dan ini adalah penyebab ‘cepat’
tua.
7) Senyuman mendapat pahala SEDEKAH, ditambah dengan pahala melayani suami yang besar ganjarannya di sisi Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda: “Siapa-siapa wanita yang menunggu suami pulang
lalu disapukan mukanya, dihamparkan tempat duduknya, menyediakan
makanannya, merenung suaminya atau memegang tangannya, memperelokkan
hidangannnya, memelihara anaknya dan memanfaatkan hartanya kepada
suaminya karena mencari keridhoan Allah SWT, maka dituliskan baginya
tiap-tiap kalimat ucapannya, tiap-tiap langkahnya, tiap-tiap renugannya
kepada suaminya sebagai pahala memerdekakan seorang hamba”. (Riwayat
Ibnu Mas’ud)
... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...
Pada usianya 74 tahun, mantan Presiden RI, BJ Habibie secara mendadak
mengunjungi fasilitas Garuda Indonesia didampingi oleh putra sulung,
Ilham Habibie dan keponakannya, Adri Subono, juragan Java Musikindo.
Kunjungan beliau dan rombongan disambut oleh President & CEO,
Bapak Emirsyah Satar disertai seluruh Direksi dan para VP serta Area
Manager yang sedang berada di Jakarta.
Dalam kunjungan ini,
diputar video mengenai Garuda Indonesia Experience dan presentasi
perjalanan kinerja Garuda Indonesia sejak tahun 2005 hingga tahun 2015
menuju Quantum Leap.
Sebagai “balasan” pak Habibie memutarkan
video tentang penerbangan perdana N250 di landasan bandara Husein
Sastranegara, IPTN Bandung tahun 1995 (tujuh belas tahun yang lalu!).
Entah, apa pasalnya dengan memutar video ini?
Video N250 bernama Gatotkaca terlihat roll-out kemudian tinggal landas
secara mulus di-escort oleh satu pesawat latih dan sebuah pesawat N235.
Pesawat N250 jenis Turboprop dan teknologi glass cockpit dengan
kapasitas 50 penumpang terus mengudara di angkasa Bandung.
Dalam video tsb, tampak hadirin yang menyaksikan di pelataran parkir,
antara lain Presiden RI Bapak Soeharto dan ibu, Wapres RI bapak
Soedarmono, para Menteri dan para pejabat teras Indonesia serta para
teknisi IPTN.
Semua bertepuk tangan dan mengumbar senyum
kebanggaan atas keberhasilan kinerja N250. Bapak Presiden kemudian
berbincang melalui radio komunikasi dengan pilot N250 yang di udara,
terlihat pak Habibie mencoba mendekatkan telinganya di headset yang
dipergunakan oleh Presiden Soeharto karena ingin ikut mendengar dengan
pilot N250.
N250 sang Gatotkaca kembali pangkalan setelah melakukan pendaratan mulus di landasan………………
Di hadapan kami, BJ Habibie yang berusia 74 tahun menyampaikan cerita yang lebih kurang sbb:
“Dik, anda tahu…………..saya ini lulus SMA tahun 1954!” beliau membuka
pembicaraan dengan gayanya yang khas penuh semangat dan memanggil semua
hadirin dengan kata “Dik” kemudian secara lancar beliau
melanjutkan……………..
“Presiden Soekarno, Bapak Proklamator RI,
orator paling unggul, …….itu sebenarnya memiliki visi yang luar biasa
cemerlang! Ia adalah Penyambung Lidah Rakyat! Ia tahu persis sebagai
Insinyur………Indonesia dengan geografis ribuan pulau, memerlukan
penguasaan Teknologi yang berwawasan nasional yakni Teknologi Maritim
dan Teknologi Dirgantara.
Kala itu, tak ada ITB dan tak ada UI.
Para pelajar SMA unggulan berbondong-bondong disekolahkan oleh Presiden
Soekarno ke luar negeri untuk menimba ilmu teknologi Maritim dan
teknologi dirgantara.
Saya adalah rombongan kedua diantara
ratusan pelajar SMA yang secara khusus dikirim ke berbagai negara.
Pendidikan kami di luar negeri itu bukan pendidikan kursus kilat tapi
sekolah bertahun-tahun sambil bekerja praktek. Sejak awal saya hanya
tertarik dengan ‘how to build commercial aircraft’ bagi Indonesia.
Jadi sebenarnya Pak Soeharto, Presiden RI kedua hanya melanjutkan saja
program itu, beliau juga bukan pencetus ide penerapan ‘teknologi’
berwawasan nasional di Indonesia. Lantas kita bangun
perusahaan-perusahaan strategis, ada PT PAL dan salah satunya adalah
IPTN”.
“Sekarang Dik,…………anda semua lihat sendiri…………..N250 itu
bukan pesawat asal-asalan dibikin! Pesawat itu sudah terbang tanpa
mengalami ‘Dutch Roll’ (istilah penerbangan untuk pesawat yang ‘oleng’)
berlebihan, tenologi pesawat itu sangat canggih dan dipersiapkan untuk
30 tahun kedepan, diperlukan waktu 5 tahun untuk melengkapi desain awal,
satu-satunya pesawat turboprop di dunia yang mempergunakan teknologi
‘Fly by Wire’ bahkan sampai hari ini.
Rakyat dan negara kita
ini membutuhkan itu! Pesawat itu sudah terbang 900 jam (saya lupa
persisnya 900 atau 1900 jam) dan selangkah lagi masuk program
sertifikasi FAA. IPTN membangun khusus pabrik pesawat N250 di Amerika
dan Eropa untuk pasar negara-negara itu.Namun, orang Indonesia selalu
saja gemar bersikap sinis dan mengejek diri sendiri ‘apa mungkin orang
Indonesia bikin pesawat terbang?”
Tiba-tiba, Presiden memutuskan agar IPTN ditutup dan begitu pula dengan industri strategis lainnya.
“Dik tahu…………….di dunia ini hanya 3 negara yang menutup industri
strategisnya, satu Jerman karena trauma dengan Nazi, lalu Cina (?) dan
Indonesia………….”
“Sekarang, semua tenaga ahli teknologi
Indonesia terpaksa diusir dari negeri sendiri dan mereka bertebaran di
berbagai negara, khususnya pabrik pesawat di Bazil, Canada, Amerika dan
Eropa…………….”
“Hati siapa yang tidak sakit menyaksikan itu semua…………………?”
“Saya bilang ke Presiden, kasih saya uang 500 juta Dollar dan N250 akan
menjadi pesawat yang terhebat yang mengalahkan ATR, Bombardier,
Dornier, Embraer dll dan kita tak perlu tergantung dengan negara
manapun”.
“Tapi keputusan telah diambil dan para karyawan IPTN
yang berjumlah 16 ribu harus mengais rejeki di negeri orang dan gilanya
lagi kita yang beli pesawat negara mereka!”
Pak Habibie menghela nafas…………………..
***
Ini pandangan saya mengenai cerita pak Habibie di atas;
Sekitar tahun 1995, saya ditugaskan oleh Manager Operasi (JKTOF) kala
itu, Capt. Susatyawanto untuk masuk sebagai salah satu anggota tim
Airline Working Group di IPTN dalam kaitan produksi pesawat jet sekelas
B737 yang dikenal sebagai N2130 (kapasitas 130 penumpang).
Saya
bersyukur, akhirnya ditunjuk sebagai Co-Chairman Preliminary Flight
Deck Design N2130 yang langsung bekerja dibawah kepala proyek N2130
adalah Ilham Habibie. Kala itu N250 sedang uji coba terus-menerus oleh
penerbang test pilot (almarhum) Erwin.
Saya turut mendesain
rancang-bangun kokpit N2130 yang serba canggih berdasarkan pengetahuan
teknis saat menerbangkan McDonnel Douglas MD11. Kokpit N2130 akan
menjadi mirip MD11 dan merupakan kokpit pesawat pertama di dunia yang
mempergunakan LCD pada panel instrumen (bukan CRT sebagaimana kita lihat
sekarang yang ada di pesawat B737NG).
Sebagian besar fungsi tampilan layar di kokpit juga mempergunakan “track ball atau touch pad” sebagaimana kita lihat di laptop.
N2130 juga merupakan pesawat jet single aisle dengan head room yang
sangat besar yang memungkinkan penumpang memasuki tempat duduk tanpa
perlu membungkukkan badan. Selain high speed sub-sonic, N2130 juga
sangat efisien bahan bakar karena mempergunakan winglet, jauh sebelum
winglet dipergunakan di beberapa pesawat generasi masa kini.
Saya juga pernah menguji coba simulator N250 yang masih prototipe pertama……………..
N2130 narrow body jet engine dan N250 twin turboprop, keduanya sangat handal dan canggih kala itu………bahkan hingga kini.
Lamunan saya ini, berkecamuk di dalam kepala manakala pak Habibie
bercerita soal N250, saya memiliki kekecewaan yang yang sama dengan
beliau, seandainya N2130 benar-benar lahir………….kita tak perlu
susah-susah membeli B737 atau Airbus 320.
***
Pak Habibie melanjutkan pembicaraannya………………..
“Hal yang sama terjadi pada prototipe pesawat jet twin engines narrow
body, itu saya tunjuk Ilham sebagai Kepala Proyek N2130. Ia bukan karena
anak Habibie, tapi Ilham ini memang sekolah khusus mengenai
manufakturing pesawat terbang, kalau saya sebenarnya hanya ahli dalam
bidang metalurgi pesawat terbang. Kalau saja N2130 diteruskan, kita
semua tak perlu tergantung dari Boeing dan Airbus untuk membangun
jembatan udara di Indonesia”.
“Dik, dalam industri apapun kuncinya itu hanya satu QCD,
Q itu Quality, Dik, anda harus buat segala sesuatunya berkualitas
tinggi dan konsisten? C itu Cost, Dik, tekan harga serendah mungkin agar
mampu bersaing dengan produsen sejenis? D itu Delivery, biasakan semua
produksi dan outcome berkualitas tinggi dengan biaya paling efisien dan
disampaikan tepat waktu!Itu saja!”
Pak Habibie melanjutkan penjelasan tentang QCD sbb:
“Kalau saya upamakan, Q itu nilainya 1, C nilainya juga 1 lantas D
nilainya 1 pula, jika dijumlah maka menjadi 3. Tapi cara kerja QCD tidak
begitu Dik………….organisasi itu bekerja saling sinergi sehingga yang
namanya QCD itu bisa menjadi 300 atau 3000 atau bahkan 30.000 sangat
tergantung bagaimana anda semua mengerjakannya, bekerjanya harus pakai
hati Dik………………”
Tiba-tiba, pak Habibie seperti merenung sejenak mengingat-ingat sesuatu ………………………
“Dik, ……….saya ini memulai segala sesuatunya dari bawah, sampai saya
ditunjuk menjadi Wakil Dirut perusahaan terkemuka di Jerman dan akhirnya
menjadi Presiden RI, itu semua bukan kejadian tiba-tiba. Selama 48
tahun saya tidak pernah dipisahkan dengan Ainun, ………..ibu Ainun istri
saya. Ia ikuti kemana saja saya pergi dengan penuh kasih sayang dan rasa
sabar.
Dik, kalian barangkali sudah biasa hidup terpisah
dengan istri, you pergi dinas dan istri di rumah, tapi tidak dengan
saya. Gini ya…………saya mau kasih informasi……….. Saya ini baru tahu bahwa
ibu Ainun mengidap kanker hanya 3 hari sebelumnya, tak pernah ada
tanda-tanda dan tak pernah ada keluhan keluar dari ibu……………………”
Pak Habibie menghela nafas panjang dan tampak sekali ia sangat
emosional serta mengalami luka hati yang mendalam…………… seisi ruangan
hening dan turut serta larut dalam emosi kepedihan pak Habibie, apalagi
aku tanpa terasa air mata mulai menggenang.
Dengan suara bergetar dan setengah terisak pak Habibie melanjutkan……………………
“Dik, kalian tau……………..2 minggu setelah ditinggalkan ibu…………suatu hari,
saya pakai piyama tanpa alas kaki dan berjalan mondar-mandir di ruang
keluarga sendirian sambil memanggil-manggil nama ibu……… Ainun……… Ainun
…………….. Ainun …………..saya mencari ibu di semua sudut rumah.
Para
dokter yang melihat perkembangan saya sepeninggal ibu berpendapat
‘Habibie bisa mati dalam waktu 3 bulan jika terus begini…………..’ mereka
bilang ‘Kita (para dokter) harus tolong Habibie’.
Para Dokter dari Jerman dan Indonesia berkumpul lalu saya diberinya 3 pilihan;
1. Pertama, saya harus dirawat, diberi obat khusus sampai saya dapat
mandiri meneruskan hidup. Artinya saya ini gila dan harus dirawat di
Rumah Sakit Jiwa!
2. Opsi kedua, para dokter akan mengunjungi
saya di rumah, saya harus berkonsultasi terus-menerus dengan mereka dan
saya harus mengkonsumsi obat khusus. Sama saja, artinya saya sudah gila
dan harus diawasi terus……………
3. Opsi ketiga, saya disuruh
mereka untuk menuliskan apa saja mengenai Ainun, anggaplah saya
bercerita dengan Ainun seolah ibu masih hidup.
Saya pilih opsi yang ketiga……………………….”
Tiba-tiba, pak Habibie seperti teringat sesuatu (kita yang biasa
mendengarkan beliau juga pasti maklum bahwa gaya bicara pak Habibie
seperti meloncat kesana-kemari dan kadang terputus karena proses
berpikir beliau sepertinya lebih cepat dibandingkan kecepatan berbicara
dalam menyampaikan sesuatu) …………………. ia melanjutkan pembicaraannya;
“Dik, hari ini persis 600 hari saya ditinggal Ainun…………..dan hari ini
persis 597 hari Garuda Indonesia menjemput dan memulangkan ibu Ainun
dari Jerman ke tanah air Indonesia…….
Saya tidak mau
menyampaikan ucapan terima kasih melalui surat…………. saya menunggu hari
baik, berminggu-minggu dan berbulan-bulan untuk mencari momen yang tepat
guna menyampaikan isi hati saya. Hari ini didampingi anak saya Ilham
dan keponakan saya, Adri maka saya, Habibie atas nama seluruh keluarga
besar Habibie mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya, kalian, Garuda
Indonesia telah mengirimkan sebuah Boeing B747-400 untuk menjemput kami
di Jerman dan memulangkan ibu Ainun ke tanah air bahkan memakamkannya di
Taman Makam Pahlawan. Sungguh suatu kehormatan besar bagi kami
sekeluarga. Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih atas bantuan
Garuda Indonesia”
Seluruh hadirin terhenyak dan saya tak kuasa lagi membendung air mata…………………………
Setelah jeda beberapa waktu, pak Habibie melanjutkan pembicaraannya;
“Dik, sebegitu banyak ungkapan isi hati kepada Ainun, lalu beberapa
kerabat menyarankan agar semua tulisan saya dibukukan saja, dan saya
menyetujui…………………
Buku itu sebenarnya bercerita tentang jalinan
kasih antara dua anak manusia. Tak ada unsur kesukuan, agama, atau ras
tertentu. Isi buku ini sangat universal, dengan muatan budaya nasional
Indonesia. Sekarang buku ini atas permintaan banyak orang telah
diterjemahkan ke beberapa bahasa, antara lain Inggris, Arab, Jepang…..
(saya lupa persisnya, namun pak Habibie menyebut 4 atau 5 bahasa asing).
Sayangnya buku ini hanya dijual di satu toko buku (pak Habibie menyebut
nama satu toko buku besar), sudah dicetak 75.000 eksemplar dan langsung
habis. Banyak orang yang ingin membaca buku ini tapi tak tahu dimana
belinya. Beberapa orang di daerah di luar kota besar di Indonesia juga
mengeluhkan dimana bisa beli buku ini di kota mereka.
Dik, asal
you tahu…………semua uang hasil penjualan buku ini tak satu rupiahpun
untuk memperkaya Habibie atau keluarga Habibie. Semua uang hasil
penjualan buku ini dimasukkan ke rekening Yayasan yang dibentuk oleh
saya dan ibu Ainun untuk menyantuni orang cacat, salah satunya adalah
para penyandang tuna netra. Kasihan mereka ini sesungguhnya bisa bekerja
dengan nyaman jika bisa melihat.
Saya berikan diskon 30% bagi
pembeli buku yang jumlah besar bahkan saya tambahkan lagi diskon 10%
bagi mereka karena saya tahu, mereka membeli banyak buku pasti untuk
dijual kembali ke yang lain.
Sekali lagi, buku ini kisah kasih
universal anak manusia dari sejak tidak punya apa-apa sampai menjadi
Presiden Republik Indonesia dan Ibu Negara. Isinya sangat
inspiratif……………….”
***
Saya menuliskan kembali pertemuan
pak BJ Habibie dengan jajaran Garuda Indonesia karena banyak kisah
inspiratif dari obrolan tersebut yang barangkali berguna bagi siapapun
yang tidak sempat menghadiri pertemuan tsb. Sekaligus mohon maaf jika
ada kekurangan penulisan disana-sini karena tulisan ini disusun
berdasarkan ingatan tanpa catatan maupun rekaman apapun.
Jakarta, 12 Januari 2012
Salam,
Capt. Novianto Herupratomo
***
Cerita itu saya kutip dari notes facebook disini, sebuah renungan yang
seharusnya menjadi perhatian bagi kita. Betapa menyedihkan sebuah bangsa
yang tak pernah menghargai orang berilmu! Tak pernah memberi kesempatan
kepada anak bangsa untuk menjadikan bangsanya mandiri! Entah ada apa
dengan negara ini…! Entah dimana mata dan telinga para penguasa
diletakkan!
Saya seorang peneliti, yang tahu betul bagaimana
kami dilatih untuk bertindak. Bahwa kami harus melakukan segala macam
upaya agar output yang dihasilkan adalah output yang QCD!
Tak
sekali dua kali proposal yang sudah kami susun berhari-hari bahkan
berminggu-minggu mengalami pernyempurnaan di segala sisi? Tak sekali dua
kali para evaluator selalu menjadi pendamping kami dalam melaksanakan
serangkaian percobaan.
Tak sedikit pikiran dan tenaga kami
habis untuk bagaimana selalu menyempurnakan metode hingga output
tercapai. Kami juga kadang tak berontak saat kerja bertahun-tahun tapi
gaji yang kami dapat hanya setara dengan goyangan ngebor Inul satu jam!
dan yang lebih menyedihkan, karya kami hanya mendapat cibiran, jika
tidak akhirnya dipinggirkan!
Entah apa yang ada di benak para
penguasa negeri ini! sepertinya posisi orang berilmu memang sudah tak
lagi mendapat tempat, jadi siapa yang salah jika akhirnya mereka mencari
tempat lain?
Dan saya perempuan, dan seorang muslimah. Maka
apapun profesi saya, saya tetaplah muslimah dan perempuan. Seseorang
yang mendapat kehormatan dan kemuliaan menjadi seorang Ummu warobatul
bait, Istri sekaligus Ibu dan pengatur rumah tangga.
Maka jika
aktivitas dan profesi yang kutekuni menjadikanku abai terhadap peranku,
aku akan meninggalkannya dan memilih tempat yang lebih memuliakanku,
yaitu menjadi Ibu dan pengatur rumah tangga. Bukan seorang Ibu semu,
yang hanya berperan melahirkan dan memberi makan, tanpa pernah menjadi
teladan, pengajar, pendengar dan teman untuk anak-anaknya…
Dan
entah apa yang ada di benak para penguasa negeri ini, jika RUU
Kesetaraan Gender lalu diketok palu menjadi UU!… bersiaplah menjadi
orang-orang yang menggoreskan catatan sedih, dengan kebijakan negeri
ini…
★ Like Dulu Sebelum Baca ★
Dosen: "Saya bingung. Banyak Umat Islam di seluruh dunia lebay. Kenapa
harus protes dan demo besar-besaran cuma karena tentara amerika
menginjak, meludahi dan mengencingi Al-Quran? Wong yang dibakar kan cuma
kertas, cuma media tempat Quran ditulis saja kok. Yang Qurannya kan ada
di Lauh Mahfuzh. Dasar ndeso. Saya kira banyak muslim yang mesti dicerdaskan."
Meskipun pongah, namun banyak mahasiswa yang setuju dengan
pendapatdosen liberal ini. Memang Qur'an kan hakikatnya ada di Lauh
Mahfuz.
Tak lama sebuah langkah kaki memecah kesunyian kelas.
Sang mahasiswa kreatif mendekati dosen kemudian mengambil diktat kuliah
si dosen, dan membaca sedikit sambil sesekali menatap tajam si dosen.
Kelas makin hening, para mahasiswa tidak tahu apa yang akan terjadi
selanjutnya.
Mahasiswa: "Wah, saya sangat terkesan dengan hasil
analisa bapak yg ada disini."ujarnya - sambil membolak balik halaman
diktat tersebut.
"Hhuuhhh...."se mua orang di kelas itu lega karena mengira ada yang tidak beres.
Namun Tiba-tiba sang mahasiswa meludahi, menghempaskan dan kemudian
menginjak-injak - diktat dosen tersebut. Kelas menjadi heboh.
Semua orang kaget, tak terkecuali si dosen liberal.
Dosen: "kamu?! Berani melecehkan saya?!Kamu tahu apa yang kamu
lakukan?! Kamu menghina karya ilmiah hasil pemikiran saya?! Lancang kamu
ya?!" Si dosen melayangkan tangannya kearah kepala sang mahasiswa
kreatif,
namun ia dengan cekatan menangkis danmenangkap tangan si dosen.
Mahasiswa: "Marah ya pak? Saya kan cuma nginjak kertas pak. Ilmu dan
pikiran yang bapak punya kan ada di kepala bapak. Ngapain bapak marah
kalau yang saya injak cuma media buku kok. Wong yang saya injak bukan
kepala bapak. Kayaknya bapak yang perlu dicerdaskan ya??"
Si dosen merapikan pakaiannya dan segera meninggalkan kelas dengan perasaan malu yang amat sangat.
"Itulah salah satu hukuman langsung dri Allah Ta'ala bagi siapa saja yang ingin mempermainkan atau mencaci maki Agama-Nya."
Berikut ini adalah 'kalimat' yang paling 'istimewa'
Kalimat singkat tapi penuh makna.
Kalimat singkat tapi penuh barokah.
Kalimat singkat yang paling ditunggu wanita.
Mengubah kegelisahan menjadi ketenangan.
Mengubah penantian menjadi kenyataan.
Mengubah maksiat menjadi bernilai ibadah.
Mengubah dosa menjadi pahala.
Mengubah yang dilarang menjadi diperbolehkan.
Mengubah yang jahat menjadi rahmat.
Kalimat apakah itu?
"QABILTU NIKAHAHA WATAZWIJAHA BILMAHRIL MADZKURI"
(Aku terima nikahnya dan memperisterinyadengan mas kawin tersebut)
Itulah kalimat yang paling ditunggu wanita.
Bukan kalimat 'AKU CINTA KAMU'
Bukan kalimat 'AKU SAYANG KAMU'
Bukan pula kalimat 'AKU RINDU KAMU'
Setuju...???
Jangan bersedih, meskipun kau sangat merasa tersakiti dengan apa yang dikatakan orang lain terhadapmu...
Jangan bersedih, meskipun apa yang kau perbuat belum membuahkan hasil yang memuaskan untuk dirimu..
Jangan bersedih, meskipun tatkala orang lain memandang rendah terhadap kemampuan yang kau miliki...
Jangan bersedih, meskipun engkau telah banyak kali terjatuh dan tersungkur sehingga hendak menangis..
Jangan bersedih, meskipun banyak onak duri yang menjadi rintangan dalam mencapai apa yang kau inginkan...
Jangan bersedih, meskipun saat itu kau merasa terkucilkan dari kehidupanmu..
Karena ketahuilah,apa yang kau lakukan jika bersedih, itu tidak akan membuahkan hasil apa-apa,
tidak akan bisa merubah apapun menjadi lebih baik,
bersedih tidak menghilangkan sakit hatimu,
bersedih tidak menjadikan hasil kerjamu memuaskan,
bersedih tidak membuat orang memandang hormat kepadamu,
bersedih tidak membantumu untuk tidak terjatuh lagi,
bersedih tidak menghilangkan rintangan yang kau hadapi,dan
bersedih juga tidak membuatmu bisa diterima didalam lingkunganmu..
*Laa Tahzan ya akhi wa ukhti......
Jangan bersedih, meskipun kau sangat merasa tersakiti dengan apa yang dikatakan orang lain terhadapmu...
Jangan bersedih, meskipun apa yang kau perbuat belum membuahkan hasil yang memuaskan untuk dirimu..
Jangan bersedih, meskipun tatkala orang lain memandang rendah terhadap kemampuan yang kau miliki...
Jangan bersedih, meskipun engkau telah banyak kali terjatuh dan tersungkur sehingga hendak menangis..
Jangan bersedih, meskipun banyak onak duri yang menjadi rintangan dalam mencapai apa yang kau inginkan...
Jangan bersedih, meskipun saat itu kau merasa terkucilkan dari kehidupanmu..
Karena ketahuilah,apa yang kau lakukan jika bersedih, itu tidak akan membuahkan hasil apa-apa,
tidak akan bisa merubah apapun menjadi lebih baik,
bersedih tidak menghilangkan sakit hatimu,
bersedih tidak menjadikan hasil kerjamu memuaskan,
bersedih tidak membuat orang memandang hormat kepadamu,
bersedih tidak membantumu untuk tidak terjatuh lagi,
bersedih tidak menghilangkan rintangan yang kau hadapi,dan
bersedih juga tidak membuatmu bisa diterima didalam lingkunganmu..
*Laa Tahzan ya akhi wa ukhti......