★ Like Dulu Sebelum Baca ★
Dosen: "Saya bingung. Banyak Umat Islam di seluruh dunia lebay. Kenapa
harus protes dan demo besar-besaran cuma karena tentara amerika
menginjak, meludahi dan mengencingi Al-Quran? Wong yang dibakar kan cuma
kertas, cuma media tempat Quran ditulis saja kok. Yang Qurannya kan ada
di Lauh Mahfuzh. Dasar ndeso. Saya kira banyak muslim yang mesti dicerdaskan."
Meskipun pongah, namun banyak mahasiswa yang setuju dengan
pendapatdosen liberal ini. Memang Qur'an kan hakikatnya ada di Lauh
Mahfuz.
Tak lama sebuah langkah kaki memecah kesunyian kelas.
Sang mahasiswa kreatif mendekati dosen kemudian mengambil diktat kuliah
si dosen, dan membaca sedikit sambil sesekali menatap tajam si dosen.
Kelas makin hening, para mahasiswa tidak tahu apa yang akan terjadi
selanjutnya.
Mahasiswa: "Wah, saya sangat terkesan dengan hasil
analisa bapak yg ada disini."ujarnya - sambil membolak balik halaman
diktat tersebut.
"Hhuuhhh...."se mua orang di kelas itu lega karena mengira ada yang tidak beres.
Namun Tiba-tiba sang mahasiswa meludahi, menghempaskan dan kemudian
menginjak-injak - diktat dosen tersebut. Kelas menjadi heboh.
Semua orang kaget, tak terkecuali si dosen liberal.
Dosen: "kamu?! Berani melecehkan saya?!Kamu tahu apa yang kamu
lakukan?! Kamu menghina karya ilmiah hasil pemikiran saya?! Lancang kamu
ya?!" Si dosen melayangkan tangannya kearah kepala sang mahasiswa
kreatif,
namun ia dengan cekatan menangkis danmenangkap tangan si dosen.
Mahasiswa: "Marah ya pak? Saya kan cuma nginjak kertas pak. Ilmu dan
pikiran yang bapak punya kan ada di kepala bapak. Ngapain bapak marah
kalau yang saya injak cuma media buku kok. Wong yang saya injak bukan
kepala bapak. Kayaknya bapak yang perlu dicerdaskan ya??"
Si dosen merapikan pakaiannya dan segera meninggalkan kelas dengan perasaan malu yang amat sangat.
"Itulah salah satu hukuman langsung dri Allah Ta'ala bagi siapa saja yang ingin mempermainkan atau mencaci maki Agama-Nya."
0 komentar:
Posting Komentar