Cinta karena Allah dan Benci karena Allah

Pertanyaan: Apa yang dimaksud dengan keterangan yang menerangkan tentang cinta karena Allah dan benci karena Allah?
Jawaban: Keterangan tersebut ada dalam hadis berikut:
عَنْ عَمْرِو بْنِ الْجَمُوحِ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ تَعَالَى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَبْلُغُ الْعَبْدُ صَرِيحَ الْإِيمَانِ حَتَّى يُحِبَّ لِلَّهِ وَيُبْغِضَ لِلَّهِ فَإِذَا أَحَبَّ لِلَّهِ ، وَأَبْغَضَ لِلَّهِ فَقَدْ اسْتَحَقَّ الْوِلَايَةَ لِلَّهِ
Dari Amr bin al-Jamuh bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah bersabda: Seorang hamba tidak bisa merasakan hakikat serta manisnya iman sehingga ia bisa cinta karena Allah dan benci karena Allah. Apabila ia cinta karena Allah dan benci karena, Allah maka ia berhak mendapatkan pertolongan Allah .
Maksud dari hadis ini, sebagaimana dijelaskan dalam kitab Barîqah Mahmûdiyyah, bahwa seluruh interaksi seorang hamba dengan hamba yang lain tidak didasari motivasi apapun selain karena Allah . Mencintai orang lain yang ahli iman dan taat semata karena Allah , bukan karena hawa nafsu dan mencari materi duniawi. Dan benci kepada orang kafir dan ahli maksiat disebabkan kekafiran dan maksiatnya, bukan karena dia disakiti atau lainnya. 
Orang yang cinta karena Allah maka ia akan cinta kepada para nabi, para wali dan orang-orang saleh. Di antara syaratnya cinta bisa diterima adalah jika mengikuti tingkah laku dan akhlak kesehariannya. Jika mengaku cinta namun tidak mengikutinya atau justru menentangnya, maka tentunya cinta seperti ini adalah cinta dusta dan tidak diterima. Begitu pula orang yang benci karena Allah , maka ia akan benci kepada musuh-musuh Allah dan akan mengerahkan tenaga untuk membela agama-Nya dari serangan-serangan musuh-Nya.
Rubrik Sowan Buletin SIDOGIRI, Edisi 80, Jumadal Ula 1434 H

SITUS-SITUS ISLAM YANG MENARIK DAN BERMANFAAT

www.almanhaj.or.id
www.muslim.or.id
www.muslimah.or.id
www.alsofwah.or.id
www.rumaysho.com (Ust M. Abduh Tuasikal)
www.kajian.net
www.konsultasisyariah.com
www.ustadzaris.com (Ust Aris Munandar)
www.remajaislam.com
www.hatibening.com (Ust Abdullah Hadrami)
www.abul-jauzaa.blogspot.com
www.alqiyamah.wordpress.com
www.radiorodja.com
www.radiomuslim.com
www.salamdakwah.com
www.dzulqarnain.net (Ust. Dzulqarnain)
www.firanda.com (Ust Firanda Andirja)
www.kisahmuslim.com
www.kisahislam.net
www.yufid.tv
www.yufid.com
www.pengusahamuslim.com
www.moslemsunnah.wordpress.com
www.salafiyunpad.wordpress.com
www.aslibumiayu.wordpress.com
www.gizanherbal.wordpress.com
www.jilbab.or.id
www.al-atsariyyah.com
www.abangdani.wordpress.com
www.muslimafiyah.com
www.kaahil.wordpress.com
www.sarana-hidayah.com
www.abuabdurrohmanmanado.wordpress.com
www.nasihatonline.wordpress.com (Ust Sofyan Ruray)
www.lppimakassar.com (membongkar aliran sesat)
www.nahimunkar.com (berita islam)
www.ibnuabbaskendari.wordpress.com
www.khotbahjumat.com
dan lain-lain
kumpulan video ceramah para ustadz yang sangat bermanfaat :
Tempat download ratusan mp3 kajian/ceramah para ustadz yang menarik dan bermanfaat:
pembahasan tentang terorisme, wahabi, jihad, dll:
http://kajian.net/terorisme-wahabi-wahabisme-demokrasi-daul…
list ceramah berdasar nama para ustadz:
http://kajian.net/kajian-audio/Ceramah
==========
Daripada dengerin musik, mending dengerin kajian-kajian islam bermanfaat atau murattal Al Qur'an.
radio islamic center bin baz jogja:
http://radiomedinah.com/
radio ray fm padang (sumatera barat)
http://radiorayfm.com/
radio nurussunnah semarang
http://nurussunnah.com/
radio suaraquran lombok:
http://assunnahfm.com/
dan lain-lain
================================
Daftar Fanspage FB islami yang bermanfaat (bermanhaj salaf):
Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat
http://www.facebook.com/rumaysho
Bersama Rasulullah (Shalallahu 'alaihi wasallam)
http://www.facebook.com/…/Bersama-Rasululla…/111586528868119
Hati Bening (ustadz Abdullah Hadrami)
http://www.facebook.com/hatibening
Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia
http://www.facebook.com/pengusahamuslim
Belajar Sholat Wajib Dan Sholat Sunnah Yang Khusyu
https://www.facebook.com/…/Belajar-Sholat…/10150117443820258
STDI Imam Syafi'i - Jember
https://www.facebook.com/stdiis
Sehat Jiwa dan Raga Bersama Islam
https://www.facebook.com/muslimafiyah
ustadz Abdul Mu'thi Al-Maidani
https://www.facebook.com/am.almaidani
Ma'had Al 'Ilmi Yogyakarta:
FP: https://www.facebook.com/mahadilmi
website: www.mahadilmi.com
dan lain-lain
-
==================================
Ayo Belajar Bahasa Arab!
”Pelajarilah bahasa Arab karena sesungguhnya ia adalah bagian penting dari agama kalian.” (Umar bin Khathab radhiyallahu’anhu)
Belajar Bahasa Arab Jarak Jauh at-Taisir:
http://programtaisir.wordpress.com/
Grup Pelajaran Bahasa Arab at-Taisir [terbuka untuk umum]
https://www.facebook.com/groups/401372506666911/
materi pelajaran bahasa arab dasar:
http://badaronline.com/daftar-isi
materi pelajaran bahasa arab dasar:
http://belajarbahasaarab.blogspot.com/
Belajar Bahasa Arab untuk Orang Indonesia:
https://www.facebook.com/myarabindo
======================
HADIRILAH Kajian Rutin al-Mubarok [Jogja]
Penyelenggara : Ma’had al-Mubarok [al-mubarok.com]
silahkan buka:
-
“Dan apabila aku sakit, Dialah (Allah) yang menyembuhkanku”
(QS As Syu’araa: 80).
“ Sesungguhnya Allah tidak menurunkan penyakit, kecuali Allah juga menurunkan obatnya. Ada orang yang mengetahui ada pula yang tidak mengetahuinya.” (HR Ahmad 4/278 dan yang lainnya, shahih)
============
tempat tanya jawab kesehatan di situs:
Sehat Jiwa dan Raga Bersama Islam
https://www.facebook.com/muslimafiyah
=

Tipikal Pencari Ilmu


قَالَ حُجَّةُ الْإِسْلَامِ : النَّاسُ فِي طَلَبِ الْعِلْمِ ثَلَاثَةٌ رَجُلٌ طَلَبَهُ لِيَتَّخِذَهُ زَادًا إِلَى الْمَعَادِ لَمْ يَقْصِدْ إِلَّا وَجْهَ اللهِ فَهَذَا مِنَ الْفَائِزِيْنَ وَرَجُلٌ طَلَبَهُ لِيَسْتَعِيْنَ بِهِ عَلَى حَيَاتِهِ الْعَاجِلَةَ وَيَنَالَ بِهِ الْجَاهَ وَالْمَالَ فَهَذَا مِنَ الْمُخَاطَرِيْنَ وَرَجُلٌ اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِ الشَّيْطَانُ فَاتَّخَذَ عِلْمَهُ ذَرِيْعَةً إِلَى التَّكَاثُرِ بِالْمَالِ وَالتَّفَاخُرِ بِالْجَاهِ وَالتَّعَزُّزِ بِكَثْرَةِ الْأَتْبَاعِ فَهَذَا مِنَ الْهَالِكِيْنَ الْمَغْرُوْرِيْنَ (فيض القدير - ج 6 / ص 67)

“Hujjatul Islam al-Ghazali berkata: Ada 3 macam manusia dalam mencari ilmu. (1) Seorang yang mencari ilmu agar menjadi bekal menuju akhirat, tidak memiliki tujuan kecuali ridla Allah. Ini adalah orang yang beruntung. (2) Seorang yang mencari ilmu agar mendapat nikmat di kehidupan dunia, meraih jabatan dan harta. Ini adalah orang yang dikhawatirkan. (3) Seorang yang dikuasai oleh syetan, maka ia menjadikan ilmunya sebagai sarana memperbanyak harta, sombong dengan jabatannya, merasa gagah dengan memiliki banyak pengikut. Ini adalah orang yang binasa nan tertipu dengan duniawi” (Faidl al-Qadir, ikhtishar, 6/67)

Nasehat Bagi Para Penasehat


Asy-Sya'bi rahimahullah berkata :
يُشْرِفُ أَهْلُ الجنة في الجنة على قوم فِي النار فيقولون ماَ لَكُم في النارِ؟ وإِنما كنا نعمل بما تُعَلِّمُوْنَا !، فيقولون : إِنَّا كُنَّا نُعَلِّمُكم ولا نَعْمَلُ بِهِ 
"Penghuni surga di surga melihat sebuah kaum di neraka, maka penghuni surga berkata kepada mereka : "Kenapa gerangan kalian di neraka?, padahal kami dahulu beramal sholeh dengan apa yang kalian ajarkan kepada kami !". Maka kaum penghuni neraka berkata, "Kami dahulu mengajari kalian akan tetapi kami tidak mengamalkan apa yang kami ajarkan" (Kitab Az-Zuhud karya Al-Imam Ahmad hal 369)

Kisah Imam Abu Hanifah dan Ibunya

Sesungguhnya ibu dari Abu Hanifah pernah bersumpah dengan satu sumpah, kemudian dia melanggarnya. Maka sang ibu pun meminta fatwa kepada anaknya, Abu Hanifah. Namun ternyata ibunya merasa tidak mantap dengan fatwa yang diberikan anaknya.
Ibunya berkata,”Aku tidak merasa ridha, kecuali dengan mendengar langsung fatwa dari Zur’ah Al-Qash!”


Maka Abu Hanifah pun mengantar ibunya untuk meminta fatwa kepada Zur’ah. Namun Zur’ah Al-Qash mengatakan,”Wahai Ibu, engkau meminta fatwa kepadaku, sementara di depanku ada seorang yang paling alim di kota Kuffah?!”
Abu Hanifah pun berkata dengan berbisik kepada Zur’ah, “Berilah fatwa kepadanya demikian dan demikian” (sebagaimana fatwa Abu Hanifah kepada ibunya), kemudian Zur’ahpun memberikan fatwa hingga ibu Abu Hanifah merasa ridha!

Wahai saudaraku, inilah sikap bakti Abu Hanifah kepada ibunya. Rasa cinta dan baktinya kepada sang ibu tidaklah membuatnya merasa gengsi tatkala sang ibu menginginkan fatwa dari orang lain yang tingkatan ilmunya justru lebih rendah dari Abu Hanifah. Dan lihatlah, beliau sama sekali tak merasa sombong dan angkuh di hadapan ibunya meski orang lain telah mengakui kefaqihannya dalam memahami ilmu syar’i.

Dalam kisah yang lain, Abu Yusuf menyampaikan, “Aku menyaksikan Abu Hanifah rahimahullahu ta’ala menggendong ibunya naik ke atas keledai untuk menuju majelisnya ‘Umar bin Dzar, dikarenakan ia tak ingin menolak perintah ibunya.” Adapun yang dimaksud adalah Ibu Abu Hanifah menyuruh beliau untuk bertanya kepada ‘Umar bin Dzar tentang kepentingan ibunya.

Akan Dicukupkan Sampai Akhir Siang




Dari Nu’aim bin Hammar Al Ghothofaniy, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ

“Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang.” (HR. Ahmad (5/286), Abu Daud no. 1289, At Tirmidzi no. 475, Ad Darimi no. 1451 . Syaikh Al Albani dan Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Akhirnya Pertolongan Itu Datang


عَنَْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْروٍ ، قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم ، فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللهِ ، إِنَّ لِي ذَوِي أَرْحَامٍ ، أَصِلُ وَيَقْطَعُونَ ، وَأَعْفُو وَيَظْلِمُونَ ، وَأَحْسِنُ وَيُسِيؤُونَ ، أَفَأُكَافِئُهُمْ ؟ قَالَ : لاَ ، إِذَنْ تُتْرَكُونَ جَمِيعًا ، وَلَكِنْ خُذْ بِالْفَضْلِ ، وَصِلْهُمْ ، فَإِنَّهُ لَنْ يَزَالَ مَعَكَ مِنَ اللهِ ظَهِيرٌ ، مَا كُنْتَ عَلَى ذَلِكَ. أخرجه أحمد 

Hadis" Seseorang datang kepada Rasulullah Saw, ia berkata: "Wahai Rasulullah, saya punya beberapa kerabat. Saya silaturrahim, mereka memutus silaturrahim. Saya memaafkan, mereka menganiaya. Saya berbuat baik, mereka berbuat buruk. Apakah saya berbuat sepadan dengan mereka?". Nabi bersabda: "Jangan. Kalau demikian kalian akan ditinggalkan semua. Tetapi ambillah yang utama. Silaturrahim dengan mereka. Maka akan senantiasa ada pertolongan dari Allah selama kamu berbuat demikian" 
(HR Ahmad dari Abdullah bin Amr)

Kriteria Alim dan Bodoh


لا يسلم العالم من الخطأ، فمَن أخطأ قليلاً وأصاب كثيراً فهو عالم، ومن أصاب قليلاً وأخطأ كثيراً فهو جاهل )). جامع بيان العلم وفضله لابن عبد البر (2/48).

"Orang alim tak bisa lepas dari salah. Barangsiapa salahnya sedikit dan banyak benarnya, maka dia alim. Barangsiapa benarnya sedikit dan salahnya banyak, maka dia bodoh" (Ibnu Abdil Barr, Jami' Bayanil ilmi wa fadhlih, 2/48)

Doa Bermanfaat di Kala Musim Penghujan


✽Beberapa Doa Bermanfaat di Kala Musim Penghujan✽
✓ Saat Angin Kencang
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺇﻧﻲ ﺃﺳﺄﻟﻚ ﺧﻴﺮﻫﺎ ﻭﺧﻴﺮ ﻣﺎ ﻓﻴﻬﺎ ﻭﺧﻴﺮ ﻣﺎ ﺃﺭﺳﻠﺖ ﺑﻪ
ﻭﺃﻋﻮﺫ ﺑﻚ ﻣﻦ ﺷﺮﻫﺎ ﻭﺷﺮ ﻣﺎ ﻓﻴﻬﺎ ﻭﺷﺮ ﻣﺎ ﺃﺭﺳﻠﺖ ﺑﻪ
”Allahumma innii as’aluka khairaha wa khaira maa fiihaa wa khaira maa ursilat bihi.
wa ’udzu bika min syarriha wa syarri maa fiihaa wa syarri maa ursilat bihi”

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, dan kebaikan yang terkandung padanya serta kebaikan apa yang dibawanya...
Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya, dan kejelekan yang ada padanya, dan kejelekan apa yang dibawanya...”
[HR Bukhari 4/76, Muslim 2/616]

✓ Bila Mendengar Petir
ﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺴﺒﺢ ﺍﻟﺮﻋﺪ ﺑﺤﻤﺪﻩ ﻭﺍﻟﻤﻼﺋﻜﺔ
ﻣﻦ ﺧﻴﻔﺘﻪ
"Subhaanalladzi yusabbihur ra’du bihamdihi wal malaaikatu min khiifatihi"
“Maha Suci Allah yang petir bertasbih dengan memujiNya, begitu juga para malaikat, karena takut kepadaNya..”
[Al-Muwaththa’ 2/992, Al-Albani menyatakan Shahih Mauquf]

✓ Ketika Turun Hujan
”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan,
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺻﻴﺒﺎ ﻧﺎﻓﻌﺎ
”Allahumma shoyyiban nafi’an”
"Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat”
[HR Bukhari: 1032]

✓ Adapun Apabila Hujan Lebat
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a,
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺣﻮﺍﻟﻴﻨﺎ ﻭﻟﺎ ﻋﻠﻴﻨﺎ,ﺍﻟﻠﻬﻢ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺂﻛﺎﻡ ﻭﺍﻟﻈﺮﺍﺏ ﻭﺑﻄﻮﻥ ﺍﻟﺄﻭﺩﻳﺔ ﻭﻣﻨﺎﺑﺖ ﺍﻟﺸﺠﺮ
“Allahumma haawalaina wa laa ’alaina. Allahumma ’alal aakami, wazh dzhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari"
"Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami.
Ya Allah, turunkanlah hujan di dataran tinggi, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.."
[HR Bukhari: 1/224, Muslim: 2/614
]
✓ Dan... Setelah Turun Hujan
ﻣﻄﺮﻧﺎ ﺑﻔﻀﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺭﺣﻤﺘﻪ.
’Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih"
"Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah"
[HR. Bukhari: 1/205, Muslim: 1/83]

Wallahu 'a'lamu bisshowaf....
Semoga Bermanfaat...

LINK PONDOK PESANTREN-Salaf


Pondok Pesantren Gontor
http://www.gontor.ac.id/

Pondok Pesantren Tebuireng Jombang
http://tebuireng.org/

Pondok Pesantren Al Khoirot Pagelaran Malang
http://www.alkhoirot.net/

Pondok Pesantren Langitan Widang Tuban
http://langitan.net/

Pondok Pesantren Annur 2 Bululawang Malang
http://annur2.net/

Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan
http://sidogiri.net/

Pondok Pesantren Ma’hadul ‘Ulum As Syar’iyah Sarang
http://ppmus.com/component/content/frontpage


Pondok Pesantren Nurul Haromain Pujon Malang
http://kabarpujon.blogspot.com/

Pondok Pesantren Lirboyo Kediri
http://www.lirboyo.net/

Pondok Pesantren Suniyah Salafiyah Pasuruan
http://www.sunniyahsalafiyah.net/

Pondok Pesantren ASSalafiyah Luwungragi Bulakamba Brebes
http://ponpesassalafiyah.com/

Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang
http://tambakberas.or.id/

Pondok Pesantren Muta’allimin Jakarta
http://alpontren.com/

Pondok Pesantren Al Falah Ploso Kediri
http://alfalahploso.wordpress.com/

Pondok Pesantren Darut Taqwa Purwodadi
http://ponpesduta.wordpress.com/

Pondok Pesantren Mambaul Hikmah Ketileng putatsari
http://ppmanbaulhikmah.blogspot.com/

Pondok Pesantren alirsyad Tengaran Semarang
http://www.pesantrenalirsyad.org/

Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Sukoharjo Jawa Tengah
http://www.assalaam.or.id/en/?format=feed&type=rss

Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo
http://nuruljadid.net/

Pondok Pesantren Al Anwar Sarang rembang
http://www.ppalanwar.com/

Pondok Pesantren Al Yasini Kraton Pasuruan
http://alyasini.net/







Uang Bukan Segalanya, Tapi Segalanya Butuh Uang

Uang Bukan Segalanya, Tapi Segalanya Butuh Uang
( إِذَا كَانَ فِي آخِرِ الزَّمَانِ ؛ لَا بُدَّ لِلنَّاسِ فِيهَا مِنَ الدَّرَاهِمِ وَالدَّنَانِيرِ ؛ يُقِيمُ الرَّجُلُ بِهَا دِينَهُ وَدُنْيَاهُ ). أخرجه الطبراني في " المعجم الكبير " (20/ 279/660)
Hadis: "Di akhir zaman manusia tidak bisa lepas dari uang. dengan uang ia bisa menegakkan agamanya dan urusan dunianya" (HR Thabrani dalam Mu'jam Kabir)

Siapa Orang Beruntung?


عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا آتَاهُ ». (رواه مسلم)
Dari Abdullah bin Amr bin Ash, Nabi bersabda: “Sungguh beruntung orang yang beragama Islam, rezeki yang cukup dan diberi rasa ‘puas’ (neriman) terhadap pemberian Allah kepadanya” (HR Muslim)

Syukur dan Kebersamaan


مجمع الزوائد ومنبع الفوائد . محقق - (ج 5 / ص 262)
وعن النعمان بن بشير قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم على هذه الأعواد - أو على هذا المنبر - :
"من لم يشكر القليل لم يشكر الكثير ومن لم يشكر الناس لم يشكر الله عز وجل،والتحدث بنعمة الله شكر،وتركها كفر والجماعة رحمة والفرقة عذاب". رواه عبد الله بن أحمد والبزار والطبراني ورجالهما ثقات


Rasulullah bersabda: "Barang siapa tidak mensyukuri sesuatu yang kecil, maka tidak akan mensyukuri yang besar. Barang siapa tidak bersyukur kepada manusia, maka tidak akan bersyukur kepada Allah. Menceritakan nikmat Allah adalah syukur dan meninggalkannya adalah kufur (nikmat). Berjamaah adalah rahmat dan berpecah belah adalah siksa" (HR Abdullah ibnu Ahmad, al Bazzar dan al Thabrani, para perawinya terpercaya)

Kutipan‬ Rubrik Khaniqah Sufi - Imam al-Ghazali_ Ihyâ’ Ulumiddîn

Pernyataan Imam Hasan al-Bashri, pemuka sufi dari generasi Tabiin :
أَدْرَكْنَا أَقْوَاماً لَوْ رَأَيْتُمُوْهُمْ لَقُلْتُمْ مَجَانِيْنُ، وَلَوْ رَأَوْكُمْ لَقَالُوْا شَيَاطِيْنُ
Aku pernah semasa dengan beberapa orang (Sahabat Nabi ). Seandainya kalian melihat (tingkah laku) mereka, maka niscaya kalian akan berkata, “Mereka itu orang-orang gila.” Namun, seandainya mereka melihat (tingkah laku) kalian, maka niscaya mereka akan berkata, “Mereka itu tak ubahnya setan.”
Orang-orang saleh, seringkali tampak sangat aneh di mata masyarakat, karena kecenderungan, kesenangan, cara berpikir, dan tujuan hidupnya memang tidak sejalan dengan kecenderungan masyarakat secara umum. Karena itulah, Imam al-Ghazali, khususnya dalam Ihyâ’ Ulumiddîn, cukup sering mengutip sabda Nabi Muhammad :
أَكْثَرُ أَهْلِ الجَنَّةِ البُلْهُ
Yang paling banyak menghuni surga adalah orang-orang dungu. (HR al-Bazzar dari Anas bin Malik).
Dungu yang dimaksud di sini jelas sekali bukan dungu dalam semua hal. Imam al-Ghazali menyatakan, yang dimaksud oleh Rasulullah adalah dungu (lugu) dalam urusan duniawi. Orang yang paling mudah masuk surga adalah orang yang tidak terlalu menghiraukan kepentingan-kepentingan duniawinya; tidak marah jika haknya diambil oleh orang lain; tidak sedih jika ada hak miliknya hilang; tidak risau jika dia menjual dengan murah atau membeli dengan mahal; dan lain sebagainya. Biasanya, orang yang bertipe seperti ini, dalam pandangan masyarakat secara umum, dianggap sebagai orang yang dungu. Padahal, sejatinya mereka adalah orang-orang yang tidak memiliki hutang kesalahan kepada sesama manusia (al-haqq al-adami), justru orang lain yang memiliki banyak hutang kesalahan kepada dia. Orang yang mendatangi Hari Pembangkitan dengan status tidak memiliki hutang kesalahan kepada orang lain, berarti dia telah menginjakkan satu kakinya di surga.
___________________________________________
‪#‎Kutipan‬ Rubrik Khaniqah Sufi - Imam al-Ghazali_ Ihyâ’ Ulumiddîn.
#AnaPost_Sufi

Puasa Sunah Dzulhijjah ( Puasa Tarwiyah & ‘Arofah)



Puasa sunah untuk bulan Dzulhijjah (dalam kalender Islam), dilaksanakan 2 hari sebelum tanggal 10
Dzulhijjah (Idul Adha) atau biasa dikenal dengan lebaran haji yaitu tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah. Tanggal 8 Dzulhijah dinamakan puasa Tarwiyah dan tanggal 9 Dzulhijah dinamakan puasa Arafah. Puasa sunah Tarwiyah dan Arafah sangat dianjurkan, agar kita dapat turut merasakan nikmatnya seperti yang dirasakan oleh para jama'ah haji.
Puasa Arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada hari Arafah yakni pada tanggal 9 Dzulhijjah yaitu hari pada saat jama'ah haji melakukan wukuf di padang Arafah.
Puasa Tarwiyah adalah puasa yang dilaksanakan pada hari tarwiyah yakni 8 Dzulhijjah, hari sebelum hari wukuf.

Adapun keutamaan puasa sunah Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dan 'arafah (9 Dzulhijjah) berdasarkan beberapa hadist adalah:
1. Puasa Tarwiyah dapat menghapus dosa satu tahun silam yang telah terlewati.
2. Sedangkan puasa hari 'arafah memiliki keutamaan yaitu dapat menghapus dosa dua tahun (1 tahun lalu dan 1 tahun yang akan datang)
صَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبَلَةً وَصَوْمُ عَاشُوْرَاَء يُكَفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً
“Puasa hari Arafah menebus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang dan puasa Asyura (10 Muharram) menebus dosa setahun yang telah lewat” . (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud dari Abi Qotadah)
DO'A NIAT PUASA TARWIYAH
نويت صوم ترويه سنة لله تعالى 
NAWAITU SAUMA TARWIYAH SUNNATAN LILLAHI TA'ALAH
“ Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta'ala”

DO'A NIAT PUASA ARAFAH
نويت صوم عرفة سنة لله تعالى
NAWAITU SAUMA ARAFAH SUNNATAN LILLAHI TA'ALAH
“ Saya niat puasa Arafah , sunnah karena Allah ta'ala"
Bagi kaum Santri yang mempunyai tanggungan puasa Ramadhan juga disarankan untuk mengerjakannya pada hari Arafah ini, atau hari-hari lain yang disunnahkan untuk berpuasa. Maka ia akan mendapatkan dua pahala sekaligus, yakni pahala puasa wajib (qadha puasa Ramadhan) dan pahala puasa sunnah. :
يُعْلَمُ أَنَّ اْلأَفْضَلَ لِمُرِيْدِ التَطَوُّعِ أَنْ يَنْوِيَ اْلوَاجِبَ إِنْ كَانَ عَلَيْهِ وَإِلَّا فَالتَّطَوُّعِ لِيَحْصُلَ لَهُ مَا عَلَيْهِ
Diketahui bahwa bagi orang yang ingin berniat puasa sunnah, lebih baik ia juga berniat melakukan puasa wajib jika memang ia mempunyai tanggungan puasa, tapi jika ia tidak mempunyai tanggungan (atau jika ia ragu-ragu apakah punya tanggungan atau tidak) ia cukup berniat puasa sunnah saja, maka ia akan memperoleh apa yang diniatkannya.






Dalam Genggaman Kasih





Setahun berlalu, nuansa itu masih sama tak berubah
Khayalan semu yang menjalar di hati seolah terkoyak 
oleh keegoisan yang meluluh rantahkan kasih
Haruskah bibir ini bungkam sebagai isyarat ketidak pedulian diri?
Menanti jawaban atas penantian yang tak pasti kapan akan berakhir
Tangan ini membeku, 
sejalan dengan dinginnya hatiku menjemput bayang wajahmu
Senyuman itu, 
Aku lupa bagaimana cara tersenyum!
Disaat nestapa menghentak diri yang rapuh
Hanya air mata yang bisa menghiasi luka
Ajarkan Aku bagaimana memajang tawa
Saat duka lara hanya bisa menjadi alas atas keangkuhan hati yang terus menepi
Ajarkan Aku bagaimana menghapus air mata
Saat bulir bahagia mampu mengganti dekapan keji yang setia menemani
Detik ini, kasih enggan menampakkan keramahan pada diri
Genggamannya seolah merenggang bersama waktu yang berusaha memisahkan kita
Ajarkan Aku bagaimana menghancurkan tembok pendusta
Yang selalu bertopeng bijak pada tipu muslihat
Dimana keadilan kasih yang akan diberi?
Kala detik berputar menunjukkan betapa kejam si ego hati
Ajarkan Aku, bagaimana caranya tersenyum?
Saat bibir telah membeku oleh dinginnya hati yang tak seperti ku kenal dulu
Ajarkan Aku, tuk terus bertahan dalam genggaman kasih yang ingin selalu ku ingin
Dalam genggaman kedamaian yang tak ingin ku akhiri


011014

Kembalikan Ayahku!



Sesekali kuarahkan pandangan ini di ujung jalan
Menanti langkah kaki yang kuharap akan datang tuk menghampiri
Ku bingkai lentera rindu dengan do'a yang kulantunkan hanya tuk sosok di pinggir jalan itu
Kabut tlah menghalangi pandanganku
Tak mampu kumengenali siapa sosok perkasa yang berdiri tepat di depan wajahku
Bukan,
Dia bukan orang yang kunanti selama ini
Mengapa tak ada gurat kerinduan yang kuharap akan menghiasi wajah tuahnya?
Siapa dia?
Ikatan batin seorang ayah tak kurasakan pada sosok yang tengah berdiri di hadapanku
Dimana sosok yang selalu kunantikan?
Dia bukan seseorang yang kehadirannya kurindu
Mengapa mataku perih saat melihat wajah itu?
Dimana ayahku!
Dimana Dia!
Kembalikan Ayahku!
Jangan biarkan penantianku selama ini adalah semu
Jangan hadiahkan kepalsuan narasi tentang latar belakangnya
Jangan berikan aku kenyataan manis yang pada dasarnya pahit
Dimana ayahku!
Dimana sosok yang selalu kurindu itu?
Kembalikan ayahku!


= = RN= =

Muslimahku


Ia tidak harus berbalut sutera untuk terlihat menawan ketika busana panjang tanpa gantungan hiasan
mampu menembus kabut pesona zaman
Ia tidak harus mendongakkan kepala untuk menyirat kehormatan ketika ketundukan hati dan pandangan
menempatkan diri pada kemuliaan
Ia tidak harus berhiaskan intan berlian untuk meraih keanggunan ketika cahaya kesabaran akan meluruhkan kelembutan
Dan butiran tasbih mulai menghitung nilai kesantunan
Titian menuju ridha-Mu memang tidak dihiasi mawar, melati dan sedap malam
Sekali saja masih tercium harumnya
Karena mungkin masih ada terjaga
perilaku dan lisannya
Perjalanan ke sana sungguh panjang dan meletihkan Hanya mendung dan pelangi, hanya gelap dan terang
saling berganti menemani harinya
Illahi, tanpa keridhoan itu bisakah sedekah, sholat dan sujudnya
mengantar diri ke ujung pengembaraan pada-Mu...


== RN==





HUKUM - Ucapan Selamat Hari Raya dan Panjang Umur

Ucapan selamat dan doa di hari raya adalah Mustahab (sunah), sebagaimana dijelaskan oleh ulama Azhar, Syaikh Sulaiman al-Jamal asy-Syafii:
وَعِبَارَةُ الْبِرْمَاوِيِّ وَالتَّهْنِئَةُ بِالْأَعْيَادِ وَالشُّهُورِ وَالْأَعْوَامِ مُسْتَحَبَّةٌ وَيُسْتَأْنَسُ لَهَا بِطَلَبِ سُجُودِ الشُّكْرِ عِنْدَ حُدُوثِ نِعْمَةٍ وَبِقِصَّةِ كَعْبٍ وَصَاحِبَيْهِ حِينَ بُشِّرَ بِقَبُولِ تَوْبَتِهِ لَمَّا تَخَلَّفَ عَنْ غَزْوَةِ تَبُوكَ وَتَهْنِئَةِ أَبِي طَلْحَةَ لَهُ وَتُسَنُّ الْإِجَابَةُ فِيهَا بِنَحْوِ تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنْكُمْ أَحْيَاكُمْ اللَّهُ لِأَمْثَالِهِ كُلَّ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ انْتَهَتْ وَاَللَّهُ أَعْلَمُ (حاشية الجمل - ج 6 / ص 264)
“Redaksi al-Birmawi: Ucapan selamat dalam hari raya, bulan dan tahun baru adalah mustahab. Hal ini didasarkan dengan sujud syukur saat mendapat nikmat dan dengan kisah Ka’b bin Malik dan kedua temannya di saat mendapat kabar gembira atas diterimanya taubatnya ketika Ka’b tidak mengikuti perang Tabuk, lalu Abu Talhah mengucapkan selamat kepadanya (HR al-Bukhari). Dan dianjurkan menjawab ucapan selamat dengan semisal: Semoga Allah menerima ibadah kalian dan memberi kehdupan sepertinya setiap tahun dan kalian dengan yang lebih baik” (Hasyiah al-Jamal 6/264)
Bahkan doa semacam ini telah menjadi kebiasaan para sahabat, sebagaimana riwayat yang disampaikan oleh ahli hadis al-Hafidz Ibnu Hajar al-Syafii:
وَرَوَيْنَا فِي " الْمَحامِلِيَّاتِ " بِإِسْنَادٍ حَسَنٍ عَنْ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ قَالَ " كَانَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اِلْتَقَوْا يَوْمَ الْعِيدِ يَقُولُ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ : تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْك " (فتح الباري لابن حجر - ج 3 / ص 372)
“Kami meriwayatkan dalam al-Mahamiliyah dengan sanad yang hasan dari Jubair bin Nafir. Ia berkata: Para sahabat Nabi Saw jika berjumpa di hari raya, maka mereka saling mengucapkan Semoga Allah menerima ibadah kami dan anda” (Fath al-Bari 3/372)
Sementara ucapan selamat dalam ulang tahun, saya hanya masih menemukan doa panjang umur seperti penjelasan Syaikh Zakariya al-Anshari:
( وَأَمَّا الطَّلْبَقَةُ ) أَيْ التَّحِيَّةُ بِهَا وَهِيَ أَطَالَ اللَّهُ بَقَاءَك ( فَقِيلَ بِكَرَاهَتِهَا ) قَالَ الْأَذْرَعِيُّ وَفِيهِ نَظَرٌ بَلْ يَنْبَغِي أَنْ يُقَالَ : إنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الدِّينِ أَوْ الْعِلْمِ أَوْ مِنْ وُلَاةِ الْعَدْلِ فَالدُّعَاءُ لَهُ بِذَلِكَ قُرْبَةٌ وَإِلَّا فَمَكْرُوهٌ بَلْ حَرَامٌ (أسنى المطالب - ج 20 / ص 395)
“Adapun doa ‘Semoga Allah memberi umur panjang bagimu’, ada yang mengatakan makruh. Al-Adzra’i berkata: Pendapat ini perlu ditinjau lagi. Bahkan sebaiknya diputuskan: “Jika seseorang tersebut adalah orang saleh, berilmu atau pemimpin yang adil, maka mendoakannya dengan panjang umur adalah ibadah. Jika bukan seperti itu, maka makruh bahkan haram” (Asna al-Mathalib 20/395)
Jika melihat metode berdalil dengan riwayat Ka’b bin Malik mendapat sambutan dan ucapan selamat dari para sahabat, maka boleh, sebagaimana disampaikan oleh ahli hadis al-Hafidz Ibnu Hajar al-Syafii:
وَفِيهَا مَشْرُوعِيَّة سُجُود الشُّكْر ...وَتَهْنِئَة مَنْ تَجَدَّدَتْ لَهُ نِعْمَة ، وَالْقِيَام إِلَيْهِ إِذَا أَقْبَلَ ، وَاجْتِمَاع النَّاس عِنْد الْإِمَام فِي الْأُمُور الْمُهِمَّة (فتح الباري لابن حجر - ج 12 / ص 238)
“Dalam riwayat ini, disyariatkan untuk sujud syukur... juga mengucapkan selamat kepada seseorang yang baru mendapat nikmat, berdiri menyambutnya, dan berkumpulnya orang-orang dengan pemimpin dalam urusan-urusan penting” (Fath al-Bari 12/238)

KEUTAMAAN SHALAT TARAWIH MALAM 1 - 30



Di dalam kitab “Durratun Nashihin Fil Wa’zhi wal Irsyad” karya Syaikh ‘Utsman bin Hasan bin Ahmad Syakir Al Khubari, seorang Ulama yang hidup di abad ke-9 Hijriyah, terdapat hadits mengenai fadhilah atau keutamaan shalat tarawih pada malam-malam bulan Ramadhan. Bertikut teks Hadits tersebut :

عن علي بن ابي طالب رضي الله تعالى عنه أنه قال: ” سئل النبي عليه الصلاة والسلام عن فضائل التراويح فى شهر رمضان فقال
يخرج المؤمن ذنبه فى اول ليلة كيوم ولدته أمه
وفى الليلة الثانية يغفر له وللأبوية ان كانا مؤمنين
وفى الليلة الثالثة ينادى ملك من تحت العرش؛ استأنف العمل غفر الله ماتقدم من ذنبك
وفى الليلة الرابعة له من الاجر مثل قراءة التوراه والانجيل والزابور والفرقان
وفى الليلة الخامسة أعطاه الله تعالى مثل من صلى في المسجد الحرام ومسجد المدينة والمسجد الاقصى
وفى الليلة السادسة اعطاه الله تعالى ثواب من طاف بالبيت المعمور ويستغفر له كل حجر ومدر
وفى الليلة السابعة فكأنما أدرك موسى عليه السلام ونصره على فرعون وهامان
وفى الليلة الثامنة أعطاه الله تعالى ما أعطى ابراهيم عليه السلام
وفى الليلة التاسعة فكأنما عبد الله تعالى عبادة النبى عليه الصلاة والسلام
وفى الليلة العاشرة يرزقة الله تعالى خير الدنيا والآخرة
وفى الليلة الحادية عشر يخرج من الدنيا كيوم ولد من بطن أمه
وفى الليلة الثانية عشر جاء يوم القيامة ووجهه كالقمر ليلة البدر
وفى الليلة الثالثة عشر جاء يوم القيامة آمنا من كل سوء
وفى الليلة الرابعة عشر جاءت الملائكة يشهدون له أنه قد صلى التراويح فلا يحاسبه الله يوم القيامة
وفى الليلة الخامسة عشر تصلى عليه الملائكة وحملة العرش والكرسى
وفى الليلة السادسة عشر كتب الله له براءة النجاة من النار وبراءة الدخول فى الجنة
وفى الليلة السابعة عشر يعطى مثل ثواب الأنبياء
وفى الليلة الثامنة عشر نادى الملك ياعبدالله أن رضى عنك وعن والديك
وفى الليلة التاسعة عشر يرفع الله درجاته فى الفردوس
وفى الليلة العشرين يعطى ثواب الشهداء والصالحين
وفى الليلة الحادية والعشرين بنى الله له بيتا فى الجنة من النور
وفى الليلة الثانية والعشرين جاء يوم القيامة آمنا من كل غم وهم
وفى الليلة الثالثة والعشرين بنى الله له مدينة فى الجنة
وفى الليلة الرابعة والعشرين كان له اربعه وعشرون دعوة مستجابة
وفى الليلة الخامسة والعشرين يرفع الله تعالى عنه عذاب القبر
وفى الليلة السادسة والعشرين يرفع الله له ثوابه أربعين عاما
وفى الليلة السابعة والعشرين جاز يوم القيامة على السراط كالبرق الخاطف
وفى الليلة الثامنة والعشرين يرفع الله له ألف درجة فى الجنة
وفى الليلة التاسعة والعشرين اعطاه الله ثواب الف حجة مقبولة
وفى الليلة الثلاثين يقول الله: ياعبدى كل من ثمار الجنة واغتسل من مياه السلسبيل واشرب من الكوثرأنا ربك وأنت عبدى”

Dari Ali bin Abi Thalib berkata: “Aku bertanya kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tentang keutamaan (shalat) Tarawih di bulan Ramadhan lalu beliau Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berkata:
Di malam ke-1: Dosa-dosa orang yang beriman keluar darinya pada malam pertama seperti hari dilahirkan ibunya.
Di malam ke-2: Dirinya diampuni juga (dosa) kedua orang tuannya jika keduanya beriman.
Di malam ke-3: Malaikat memanggil dari bawah 'Arsy: 'Mulailah beramal, semoga Allah mengampuni dosamu yang lalu!'
Di malam ke-4: Baginya pahala seperti pahala membaca Taurat, Injil, Zabur dan Al Furqan (Al Qur'an).
Di malam ke-5: Allah memberinya pahala seperti orang yang shalat di Masjidil Haram, Masjid Madinah, dan Masjid Aqsha.
Di malam ke-6: Allah memberinya pahala seperti orang yang melakukan thawaf mengelilingi Baitul Makmur dan bebatuan pun memohonkan ampunan baginya.
Di malam ke-7: Seakan-akan dia bertemu Musa as dan kemenangannya atas firaun dan Haman.
Di malam ke-8: Allah memberikan kepadanya seperti apa yang telah diberikan-Nya kepada Ibrahim 'Alaihis Salam.
Di malam ke-9: Seakan-akan dia beribadah kepada Allah seperti ibadahnya Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.
Di malam ke-10: Allah memberikan rezeki kepadanya kebaikan dunia dan akhirat.
Di malam ke-11: Dirinya keluar dari dunia seperti hari kelahirannya dari rahim ibunya.
Di malam ke-12: Pada hari kiamat dirinya akan datang seperti bulan di malam purnama.
Di malam ke-13: Pada hari kiamat dia akan datang dengan keamanan dari segala keburukan.
Di malam ke-14: Malaikat datang untuk menyaksikannya shalat taraweh dan kelak Allah tidak akan menghisabnya pada hari kiamat.
Di malam ke-15: Para malaikat dan para malaikat pembawa Arsy dan kursi bershalawat kepadanya.
Di malam ke-16: Allah Subhanahu wa Ta'ala menetapkan baginya kebebasan dari api neraka dan dimasukan ke surga.
Di malam ke-17: Diberikan pahala seperti pahala para Nabi.
Di malam ke-18: Para malaikat memanggil, 'Wahai Abdullah, sesungguhnya Allah telah meridhaimu dan meridhai kedua orang tuamu.'
Di malam ke-19: Allah mengangkat derajatnya di surga Firdaus.
Di malam ke-20: Dia diberikan pahala para syuhada dan orang-orang shaleh.
Di malam ke-21: Allah membangunkan baginya sebuah rumah dari cahaya di surga.
Di malam ke-22: Pada hari kiamat ia akan datang dengan rasa aman dari semua kesulitan dan kecemasan.
Di malam ke-23: Allah membangun baginya sebuah kota di surga.
Di malam ke-24: Dikatakan kepadanya, 'Ada 24 doa yang dikabulkan.'
Di malam ke-25: Allah mengangkat siksa kubur darinya.
Di malam ke-26: Allah mengangkatnya seperti pahala 40 ulama.
Di malam ke-27: Pada hari kiamat ia akan melintasi Shirathul Mustaqim bagai kilat yang menyambar.
Di malam ke-28: Allah mengangkatnya 1000 derajat di surga.
Di malam ke-29: Allah memberikan ganjaran baginya 1000 hujjah (argumentasi) yang dapat diterima.

Resource : Durratun Nashihin Fil Wa’zhi wal Irsyad” karya Syaikh ‘Utsman bin Hasan bin Ahmad Syakir Al Khubari. /Bab Keistimewaan Bulan Ramadhan.


Copyright © / CATATAN ANA SANTRI

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger