KETIKA CINTA TERURAI MENJADI PERBUATAN
... ...
Bismillah ... “Kulitnya hitam. Wajahnya jelek. Usianya tua. Waktu
pertama kali masuk ke rumah wanita itu, hampir saja ia percaya kalau ia
berada di rumah hantu.
Lelaki kaya dan tampan itu sejenak ragu
kembali. Sanggupkah ia menjalani keputusannya? Tapi ia segera kembali
pada tekadnya. Ia sudah memutuskan untuk menikahi dan mencintai
perempuan itu. Apapun resikonya.
Suatu saat perempuan itu
berkata padanya, "Ini emas-emasku yang sudah lama kutabung, pakailah ini
untuk mencari wanita idamanmu, aku hanya membutuhkan status bahwa aku
pernah menikah dan menjadi seorang istri." Tapi lelaki itu malah
menjawab, "Aku sudah memutuskan untuk mencintaimu. Aku takkan menikah
lagi." Semua orang terheran-heran. Keluarga itu tetap utuh sepanjang
hidup mereka.
Bahkan mereka dikaruniai anak-anak dengan
kecantikan dan ketampanan yang luar biasa. Bertahun-tahun kemudian
orang-orang menanyakan rahasia ini padanya. Lelaki itu menjawab enteng,
"Aku memutuskan untuk mencintainya. Aku berusaha melakukan yang terbaik.
Tapi perempuan itu melakukan semua kebaikan yang bisa ia lakukan
untukku. Sampai aku bahkan tak pernah merasakan kulit hitam dan wajah
jeleknya dalam kesadaranku. Yang kurasakan adalah kenyamanan jiwa yang
melupakan aku pada fisik." Begitulah cinta ketika ia terurai jadi
perbuatan. Ukuran integritas cinta adalah ketika ia bersemi dalam
hati... terkembang dalam kata... terurai dalam perbuatan...
Kalau hanya berhenti dalam hati, itu cinta yang lemah dan tidak berdaya.
Kalau hanya berhenti dalam kata, itu cinta yang disertai dengan
kepalsuan dan tidak nyata... Kalau cinta sudah terurai jadi perbuatan,
cinta itu sempurna seperti pohon; akarnya terhunjam dalam hati,
batangnya tegak dalam kata, buahnya menjumbai dalam perbuatan. Persis
seperti iman, terpatri dalam hati, terucap dalam lisan, dan dibuktikan
oleh amal.
Semakin dalam kita merenungi makna cinta, semakin
kita temukan fakta besar ini, bahwa cinta hanya kuat ketika ia datang
dari pribadi yang kuat, bahwa integritas cinta hanya mungkin lahir dari
pribadi yang juga punya integritas. Karena cinta adalah keinginan baik
kepada orang yang kita cintai yang harus menampak setiap saat sepanjang
kebersamaan.
Rahasia dari sebuah hubungan yang sukses bertahan
dalam waktu lama adalah pembuktian cinta terus menerus. Yang dilakukan
para pecinta sejati disini adalah memberi tanpa henti. Hubungan bertahan
lama bukan karena perasaan cinta yang bersemi di dalam hati, tapi
karena kebaikan tiada henti yang dilahirkan oleh perasaan cinta itu.
Seperti lelaki itu, yang terus membahagiakan istrinya, begitu ia
memutuskan untuk mencintainya. Dan istrinya, yang terus menerus
melahirkan kebajikan dari cinta tanpa henti.
Cinta yang tidak
terurai jadi perbuatan adalah jawaban atas angka-angka perceraian yang
semakin menganga lebar dalam masyarakat kita.
Jika kita memiliki kesempatan untuk menjadi seseorang yg LUAR BIASA, Kenapa kita memilih untuk menjadi biasa-biasa
SUBHANALLAH .... Begitulah cinta ketika ia terurai jadi perbuatan.
Ukuran integritas cinta adalah ketika ia bersemi dalam hati...
terkembang dalam kata... terurai dalam perbuatan.
(♥ Subhanallah || Semoga Bermanfaat & Silahkan Di Share ♥)
0 komentar:
Posting Komentar