Kisah Tragis Akibat Facebook dan Blackberry.
Waspadalah wahai para wanita, Banyak Yang Mengincar Kehormatan Anda.
Sebut saja namaku Lely (nama samaran). Ibu rumah tangga dengan satu
anak. Umur 26 tahun tapi banyak yang bilang aku masih seperti gadis.
Di sela² kesibukanku bekerja di konveksi, aku coba buka BB baru pemberian suamiku. Tak lupa ku coba buka akun facebookku. Kangen rasanya seru²an dengan teman² SMA dulu.
Dari FB, aku mengenal laki². Pemuda yang sukses dengan perdagangan dan
pendidikannya. Awalnya kami cuma saling like status lama kelamaan
beralih saling berkirim pesan. Dalam pesan² yang singkat kami pun saling
rinci keadaan. Meski dia tahu aku istri dan ibu dari anak 4 tahun, dia
tetap manis menanggapinya.
Dari situ, kami teruskan kirim pesan dengan saling berikan pin BB. Kirim foto dan berujung pada janjian adakan pertemuan.
Aku benar² khilaf dan terbuai suasana. Dia memang lebih ganteng dari
suamiku dan tak segan² memberikan sepatu, seragam sekolah, seragam olah
raga dan tas mahal untuk anakku. Bayangkan untuk membeli barang tersebut
dia rela merogoh ATM nya. Aku begitu terharu.
Itulah awal pertemuanku.
***
Hari berikut komen²nya mulai sedikit genit dan nakal. Dan anehnya aku
makin terhibur dengan inbox² nakalnya. Mulailah setan merayapiku. Aku
tak segan² memberi foto telanjang dada permintaannya.
Malam²
yang ada penuh bunga² bangkai bertebaran. Invite BB, FB dan mention
twitter begitu berani, vulgar dan menantang birahi. Aku gak menyangka,
meski sudah beranak satu tapi masih ada perjaka yang menyukai. Belum
lagi, di profilnya dia merupakan mahasiswa dari salah satu perguruan
tinggi di *******.
Minggu itu, di pertemuan kedua, kami sudah
langsung cek in hotel di kotaku. Sebulan dia membuat kami sering adakan
pertemuan hingga sampai pertemuan ke delapan.
3 bulan berlalu,
aku mulai hamil. Aku merasa biasa saja. Tapi kedua orang tuaku bingung
dan mempermasalahkan. Pasalnya, sudah setahun suamiku kerja di
pengeboran lepas pantai luar ****. Dan sudah barang tentu tak pernah
setahun ini menyentuhku.
Aku tetap bilang pada mereka, bahwa
ini adalah janin suamiku. Tapi kedua orang tuaku tetap menuduhku
melakukan serong. Akhirnya, suamiku pun dituntut pulang.
Tanpa
basa basi, suamiku pun cek BB dan FB ku. Aku demikian bingung dan panik.
Masih ada pesan² nakal ku di situ. Aku menangis sejadi²nya. Menyembah²,
bertekuk lutut di hadapan suami dan kedua orang tua kandungku.
“Menantuku, cepat ceraikan dia, biarlah aku kehilangan anak gadis dari
pada kehilangan menantu dan cucu sebaik kamu...!!!” (kata ibuku)
“Dan kamu...!!!” (ibu menudingku dengan mata berair). “Pergilah kemana
kau mau, sekarang juga. Dan jangan pernah kau tampakkan wajah
menjijikkanmu di hadapanku dan keluargaku...!!!”
Aku keluar
rumah dengan tangisan anakku. Bahkan untuk memelukpun aku tak diizinkan.
Ku coba minta pertanggung jawaban dari lelaki itu, namun BB FB nya
sudah tak aktif lagi. Ku beranikan diri datang ke ******* kampus dimana
dia kuliah. Di **** kemahasiswaan, ternyata tak menemukan nama yang ku
maksud.
Aku tunjukkan foto wajahnya, dan ternyata tiada ditemui
wajah yang seperti itu. Aku menangis sejadi²nya. Kandunganku sudah
hampir 6 bulan. Uang saku pun menipis. Tak tahu kemana arah di tuju. Tak
tahu Kemana nasib akan menuntun. BB dan FB dan Lemahnya Imanku benar²
memporak porandakan rumah tanggaku.
***
Ibu², bapak² yang
baik, gunakan BB atau FB sesuai kebutuhan kemanfaatan, bila anda tak ada
manfaaatnya demi keutuhan dan kebahagiaan rumah tangga anda, maka
tinggalkan FB, chating dan invite BB. Silahkan SHARE demi kebahagiaan
rumah tangga orang² terdekat anda. Semoga kisahku ini anda mendapatkan
pembelajaran yang berharga.
Langsung pencet tombol ‘‘SUKA’’ atau ‘‘LIKE’’ OKEsiipp
◦◦◦◦◦
0 komentar:
Posting Komentar